REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Terduga pelaku bom Pos Pantau Polres Sukoharjo di simpang Kartasura Rofik Asharudin (22) dilaporkan pernah hilang selama beberapa waktu hingga harus dicari oleh keluarganya.
"Sempat hilang, tahun kemarin kalau tidak salah," kata Ketua RT 01/ RW 02 Kranggan Kulon, Wirogunan, Kabupaten Sukoharjo, Joko Suwanto, ketika ditemui usai olah tempat kejadian di rumah pelaku di Kampung Wirogunan, Selasa (4/6).
Namun, lanjut dia, Rofik kemudian pulang kembali ke rumah dengan sendirinya. Dari informasi warga, kata dia, Rofik diduga pergi bersama teman-temannya selama menghilang dari rumah.
Joko mengakui adanya perubahan atas perilaku sehari-hari Rofik selama di lingkungannya. Namun menurut dia, perubahan perilaku itu sudah terjadi sejak sebelum Rofik menghilang.
Ia menyebut Rofik diketahui berubah usai lulus MAN yang kemudian bekerja di Kota Solo. Ia sendiri tidak mengetahui pergaulan Rofik bersama teman-temannya di Solo itu.
Sebelumnya, ledakan diduga bom bunuh diri mengguncang Pos Pantau Polres Sukaharjo di persimpangan Kartasura. Satu pelaku yang diduga pelaku pengeboman saat ini masih dirawat di rumah sakit.
Terduga pelaku Rofik Asharudin saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Prof Awaludin Djamin atau RS Bhayangkara, Kota Semarang.