REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, RA, pelaku bom bunuh diri di Pos Pengamanan Tugu Kartasura, menggunakan bom pinggang saat melakukan aksi bom bunuh diri. Hal itu yang menyebabkan pelaku terluka di bagian perut.
"Yang bersangkutan menggunakan jenis bom pinggang sehingga ketika terjadi ledakan melukai sebagian perut dan tangan yang bersangkutan," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/6).
Menurutnya, dari hasil olah TKP dan sejumlah barang bukti yang disita dari rumah orang tua RA, disimpulkan bahwa bom pinggang yang digunakan RA memiliki daya ledak rendah.
"Bom itu jenisnya low explosive, hal itu diketahui dari sisa-sisa serbuk yang ada di sekitar perut, celana sebelah kanan. Kemudian dicocokkan dengan yang ditemukan di rumah (pelaku), kesimpulan sementara bom jenis low explosive. Ini adalah suicide bomber," katanya.
Polisi melakukan penjagaan saat penggeledahan rumah pelaku peledakan Pospam Kartasura di dusun Kranggan, Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6/2019) dini hari.
Sejumlah barang bukti yang disita Densus 88 Antiteror di kediaman RA di antaranya dua plastik berisi belerang, satu plastik potasium klorat, dua boks berisi campuran belerang, potasium klorat serta arang, dua plastik berisi kabel, satu plastik arang, batu baterai 9 volt, charger baterai 3,7 volt, pipa diameter 2,5 cm, detonator manual, solder, dan sisa paku.
Identitas pelaku yakni berinisial RA, pria berusia 22 tahun, dengan pekerjaan swasta, belum menikah, pendidikan terakhir SMA dan beralamat di Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sebelumnya terjadi kasus upaya bom bunuh diri di depan Pos Pengamanan I Tugu Kartasura pada Senin sekitar pukul 22.45 WIB.
Awalnya ada seorang tak dikenal menggunakan kaos berwarna hitam dan celana jeans serta memakai headset berjalan menuju Pos Pengamanan Tugu Kartasura. Orang tersebut duduk di trotoar di depan pos. Lalu sepuluh menit kemudian terjadi ledakan di depan pos yang mengakibatkan orang tersebut luka-luka