Jumat 07 Jun 2019 03:38 WIB

Rencana Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor Masih Uji Coba

Pemkot Yogyakarta menyadari untuk mengenalkan rute baru perlu waktu dan pembiasaan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ratna Puspita
Kawasan Jalan Malioboro.
Foto: Yusuf Assidiq.
Kawasan Jalan Malioboro.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rencana membebaskan Malioboro dari kendaraan bermotor masih menuai pro dan kontra. Pemkot Yogyakarta menegaskan rencana itu baru akan dilakukan sekadar uji coba.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menegaskan, uji coba bertujuan melihat masalah apa saja yang terjadi ketika rute baru akan diterapkan permanen. "Dari uji coba itu mendapat input untuk bisa dibuat kebijakan yang sudah mendapat masukan-masukan dari berbagai pihak, sehingga nanti pelaksanaannya sesuai harapan kita," kata Heroe, awal pekan ini.

Baca Juga

Ia menekankan, Pemkot Yogyakarta menyadari untuk mengenalkan rute baru perlu waktu dan pembiasaan. Dengan demikian, penerapan sepenuhnya untuk Kawasan Malioboro bebas kendaraan perlu beberapa tahapan.

Dalam konsep Kawasan Malioboro yang akan bebas kendaraan bermotor, Heroe mengatakan, hal yang paling penting adalah menyediakan solusi agar masyarakat punya akses yang mudah untuk menuju Malioboro dan sekitarnya. Ia menilai hal ini hanya bisa dilakukan melalui kajian. 

Selain itu, ia mengatakan, perlu dirancang solusi untuk mengatasi permsalahan kemacetan di Kota Yogyakarta. Untuk itu, perlu ada manajemen lalu lintas yang baru dan signifikan dampak positifnya bagi Kota Yogyakarta.

Manajemen lalu lintas ini di antaranya membuat arus jalan masuk dan ke luar Yogyakarta dengan satu arah di sejumlah ruas. Dalam penerapannya, perlu kajian dan uji coba titik-titik yang akan ditetapkan satu arah.

Kemudian, perlu dibuat putaran-putaran satu arah, dan keperluan gedung dan kantung-kantung parkir yang bisa disediakan. Selain itu, manajemen dan pengaturan terminal-terminal TOD yang menyambungkan antar moda transportasi. 

Lalu, titik jemput antar armada daring dan persoalan-persoalan sosial dan ekonomi. "Jadi, uji coba besok merupakan upaya-upaya untuk memperoleh masukan dan menemukan permasalahan yang terjadi, hasil uji coba itu didiskusikan dengan berbagai pihak," kata Heroe.

Heroe menegaskan, tidak ketinggalan diperlukan diskusi-diskusi dengan masyarakat di Malioboro. Setelah memperoleh masukan, diolah lagi dan dibuat penyelesaian-penyelesaian yang diperlukan.

Selanjutnya, tahap kedua dilakukan uji coba pembiasaan dengan menerapkan secara bertahap. Misal, permulaan hanya diterapkan hari-hari tertentu atau diterapkan malam saja.

"Dengan penataan bertahap itu, kita melakukan upaya-upaya agar masyarakat sudah membiasakan dengan jalur baru sambil melakukan evaluasi untuk perbaikan, sampai nanti diterapkan secara penuh," ujar Heroe. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement