Selasa 04 Jun 2019 16:34 WIB

Lalu Lintas di Pusat Kota Medan Sepi H-1 Lebaran

Sejumlah jalan protokol di Kota Medan bisanya sangat padat dengan kendaraan.

Pantauan CCTV suasana Kota Medan.
Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Pantauan CCTV suasana Kota Medan.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Lalu lintas di sejumlah jalan protokol di pusat Kota Medan, Sumatra Utara tampak lengang sehari menjelang Idul Fitri 1440 Hijriyah. Pantauan di lapangan sejak Selasa (4/6) siang, sejumlah jalan protokol di Medan seperti Jalan Diponegoro, Imam Bonjol, HM Thamrin, Raden Saleh, Ahmad Yani terlihat hanya dilalui oleh beberapa kendaraan, baik roda empat maupun roda dua.

Kondisi tersebut sangat berbeda dibandingkan hari-hari bisa. Sejumlah jalan protokol di Kota Medan bisanya sangat padat dengan kendaraan. Bahkan karena padatnya, kerap terjadi kemacetan lalu lintas.

Baca Juga

Pendi, salah seorang pengemudi yang ditemui, mengatakan, lengangnya jalan tersebut tentunya juga tidak terlepas dari libur panjang menjelang lebaran dan tentunya juga banyak warga yang mudik untuk merayakan lebaran bersama keluarga di kampung halamannya.

"Dari kemarin memang sudah mulai terasa lengang. Kondisi ini berbanding terbalik dengan kalau hari biasa yang rasanya sesak dada ini memandang kondisi jalan yang padat dengan kendaraan," katanya.

Dampak dari libur panjang juga berimbas pada pusat bisnis di sejumlah titik di Kota Medan. Sejumlah pertokoan mulai sepi dari aktivitas jual beli. Misalnya di Jalan Asia, yang merupakan salah satu pusat bisnis di Kota Medan, hari ini terlihat sepi dari aktivitas dan juga sudah banyak toko-toko yang tutup.

"Sepi memang bang. Sudah pulang kampung semua orang. Nantilah Senin depan baru kemungkinan ramai lagi," kata Hotang, salah seorang juru parkir di Jalan Asia Medan.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement