Selasa 04 Jun 2019 17:04 WIB

JK: Prabowo yang Minta Pendukung Hentikan Aksi Massa

JK mengatakan di depannya Prabowo menelpon dan meminta hentikan aksi massa.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (21/5).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengungkap pertemuannya dengan calon presiden Prabowo Subianto pada Kamis (23/5) pekan lalu. JK menyebut, dalam pertemuan itu Prabowo berkomitmen ingin menempuh gugatan hasil Pemilu secara konstitusional melalui Mahkamah Konstitusi (MK).

Karenanya, JK mengungkap, Prabowo saat itu juga meminta pendukungnya untuk menghentikan aksi massa. Saat itu diketahui, sekelompok massa menggelar aksi massa menanggapi hasil Pemilu di beberapa titik di Jakarta.

Baca Juga

"Dalam pertemuan itu Prabowo tentu ingin menjalankan proses konstitusional. Karena itu waktu saya ketemu, di depan saya, beliau menelepon semua orang lainnya untuk menghentikan semua aksi massa," ujar JK saat diwawancarai wartawan di rumah dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (4/6).

"Dia perintahkan untuk menghentikan semua aksi massa. Dan akan menjalani proses konstitusi yang baik," kata JK lagi.

Namun demikian, JK tetap mengusahakan rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Joko Widodo seusai lebaran Idul Fitri. Sebab, pertemuan kedua tokoh tersebut begitu diharapkan untuk meredam kondisi politik terakhir.

"Pasti mungkin. Nanti lagi diusahakan. Karena kemarin kan beliau ke luar negeri," kata JK.

Sebelumnya JK dan Prabowo dikabarkan bertemu pada Kamis (23/5) pekan lalu. Prabowo dan JK disebut bertemu pada Kamis sore, sebelum JK menghadiri acara peringatan Nuzulul Quran dan buka puasa bersama di Kantor PBNU, Jakarta.

Namun, saat itu, JK yang disinggung kebenaran pertemuan tersebut, tidak membantah maupun membenarkannnya. "Ya pokoknya banyak tokohlah, banyak tokoh," ujarnya.

Sebelumnya, JK berjanji akan mengupayakan pertemuan sejumlah tokoh untuk menenangkan situasi politik saat ini. JK juga tak mengecualikan Prabowo Subianto sebagai tokoh yang akan diajak berdialog.

"Secepatnya, secepatnya, saya lagi usahakan untuk ada pertemuan pertemuan tokoh-tokoh," ujar JK saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (22/5).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement