Selasa 04 Jun 2019 22:52 WIB

Said Agil Munawar akan Imami Shalat Idul Fitri di Istiqlal

Selain sebagai imam, Said Agil juga akan berindak selaku khatib.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Andi Nur Aminah
Said Agil al Munawar
Foto: antara
Said Agil al Munawar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Istiqlal akan kembali menggelar Shalat Idul Fitri tahun ini. Berbagai persiapan pun telah dilakukan demi menyambut 150 ribu lebih jamaah besok, Rabu (4/6).

"Kita sudah membuat panitia khusus Shalat Idul Fitri. Jadi berbeda dengan panitia Ramadhan," ujar Wakil Kepada Bidang Ta'mir juga Ketua Panitia Amaliyah Ramadhan 1440 H Masjid Istiqlal Bukhori kepada Republika, Selasa, (4/6).

Baca Juga

Ia menyebutkan, pada Shalat Idul Fitri besok, Prof Said Agil Husin Al Munawar akan menjadi Khatib sekaligus Imam. "Beliau mantan menteri agama merupakan gurunya para Imam di sini, jadi afdhal-nya bila beliau yang menjadi Imam," kata Bukhori.

Sementara tema khutbah yang diambil yaitu 'Idul Fitri Menebar Maaf Membangun Kebersamaan'. "Kami berharap besok berjalan tertib, aman, kondusif, dan syiar serta kebersamaan ukhuwah Islamiyah dalam Idul Fitri bisa tercipta," tuturnya.

Bukhori menegaskan, Istiqlal tidak pernah mencampuradukkan politik dan ibadah. Siapa pun yang datang ke Masjid Istiqlal berarti ingin beribadah bersama. "Mari rukun. Bersama rayakan Idul Fitri dalam kemenangan," ujar Bukhori.

Dia menambahkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, Shalat Idul Fitri kali ini juga bakal dihadiri para menteri, pejabat DPR, dan lainnya. Presiden dan Wakil Presiden pun kemungkinan besar akan melaksanakan ibadah shalat Id di sana. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement