REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ribuan warga Desa Narmada, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), tumpah ruah mengikuti malam takbiran Selasa (4/6) malam. Warga dari berbagai usia mengikuti pawai mengelilingi desa sejak bakda shalat Isya.
Menariknya, bukan hanya umat Muslim yang terlibat pada malam takbir ini. Sejumlah umat Hindu yang berasal dari Dusun Gandari, Desa Narmada, Kecamatan Narmada, Lombok Barat pun tampak di antara rombongan itu.
Dengan memgenakan pakaian adat Bali, umat Hindu tampak antusias mengikuti pawai takbiran. Mereka membawakan musik tradisional Bali, Peleganjur, lengkap dengan iringan vendera Tunggul, Payung, dan spanduk.
"Pengalaman ini luar biasa banget karena bisa ikut serta memeriahkan acara takbiran. Ini juga baru pertama kali untuk warga Dusun Gandari ikut. Jadi semua anak dan remaja, bahkan ibu-ibu pun ada yang berpartisipasi untuk ikut," ujar Tokoh Pemuda Dusun Gandari I Ketut Suweca.
I Ketut Suweca mengaku partisipasi umat Hindu dalam acara ini disambut baik panitia. Mereka bahkan diberikan barisan depan iring-iringan pawai. "Pertama datang kami langsung disambut baik banget sama panitia. Langsung diarahkan untuk baris di urutan kedua," kata Ketut.
I Ketut Suweca menjelaskan, selain untuk menunjukkan toleransi antarumat beragama, dia bersama warga dan tokoh masyarakat sengaja ambil bagian dalam kegiatan ini sebagai bentuk dukungan untuk mewujudkan Desa Narmada menjadi desa wisata yang bertemakan toleransi. Ia juga mengharap Dusun
Gandari bisa menjadi contoh kerukunan antarumat beragama untuk menciptakan kedamaian.
"Kami berharap bisa tetap ikut memeriahkan acara takbiran di setiap tahunnya, dan selalu saling menghormati satu sama lain," ungkap Ketut menambahkan.