REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri menyiagakan sebanyak 5.000 personelnya untuk mengamankan pelaksanaan malam takbiran di Jakarta, Selasa (4/6) malam. "Sekitar 5.000 personel yang disiagakan malam ini," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Argo Yuwono di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan bahwa sejumlah personel ini merupakan bagian dari 6.226 personel Polri yang ditugaskan dalam Operasi Ketupat Jaya. Argo mengatakan, beberapa lokasi yang dijadikan prioritas pengamanan Polri di antaranya Masjid Istiqlal, Bundaran Hotel Indonesia dan kawasan Monumen Nasional.
Sementara untuk menjaga keamanan rumah yang ditinggal pemiliknya mudik, ia mengatakan, Polri membentuk Satuan Tugas Rumah Kosong yang bekerja sama dengan Bhabinkamtibmas untuk menjaga keamanan.
Di tempat terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, jumlah personel Polri yang diturunkan untuk menjaga keamanan malam takbiran di Jakarta sudah mencukupi dan tidak dibutuhkan personel tambahan. "Jumlah personel yang terlibat operasi sudah cukup memadai dalam rangka pengamanan," kata Brigjen Dedi.
Polri pun terus mewaspadai ancaman tindak terorisme di Ibukota pasca terjadinya aksi teror di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Senin (3/6). "Polri tidak underestimate, walau pelakunya amatir, kami tetap fokus antisipasi segala ancaman dan gangguan yang mungkin bisa terjadi. Kita laksanakan pengamanan maksimal," katanya.