REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan harapannya agar menjadikan Hari Raya Idulgitri ini sebagai momentum untuk bersilaturahim dan refleksi diri. Harapan ini termasuk adanya silaturahim atau pertemuan antara calon presiden (capres) pejawat Joko Widodo dan capres Prabowo Subianto.
"Ya pertemuan-pertemuan antartokoh itu selalu mencairkan suasana, dan komunikasi politik saya rasa semua berjalan lancar," ujar Airlangga usai melaksanakan shalat Ied di Masjid Syajaratun Thayyibah, Kompleks DPP Partai Golkar, Rabu (5/6).
Ia mengatakan, Presiden Jokowi sudah menegaskan dirinya akan 100 persen menjadi presiden bangsa dan rakyat Indonesia. Karena itu, ia berharap, persatuan bangsa bisa dirajut kembali di momen Idul Fitri ini.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily. (Republika/Mimi Kartika)
Sementara itu Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengaku belum mengetahui secara pasti terkait ada tidaknya pertemuan antara Jokowi dan Prabowo pada hari ini. Namun, menurutnya, sejak awal Jokowi berprinsip membuka diri untuk bertemu.
"Semua dikembalikan kepada Pak Prabowo sendiri. Prinsipnya buat Pak Jokowi bahwa momentum idul fitri memang seharusnya dimanfaatkan untuk saling silaturahmi," katanya.
Hari ini dijadwalkan Jokowi mengadakan gelar griya atau open house di Istana. Ia mempersilakan jika nantinya Prabowo mau hadir dalam open house tersebut.
"Ya kalau Pak Prabowo datang ya bagus lah manfaatkan saja momenutm itu," imbuh juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu.