REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta kedua anaknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) serta istri anak-anaknya berziarah ke makam Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono) di Taman Makam Pahlawan (TMP). Kehadiran keluarga SBY tersebut menarik perhatian awak media dan para peziarah lain yang juga hadir.
SBY, dan seluruh keluarga tampak seragam mengenakan batik dengan dominasi warna hitam. Sesaat dirinya baru tiba dan duduk di sisi makam Ani, SBY menceritakan bahwa batik yang ia dan keluarganya kenakan adalah pilihan istrinya.
"Biasanya batik yang dipilih itu warnanya terang, bapak ibu. Tetapi saya juga tidak mengerti barangkali tidak kuasa menangkap isyarat yang ada di balik pilihan batik yang kami gunakan sekarang ini," kata SBY mengenang.
SBY mengatakan Ani memilih batik bermotif Sawunggaling. Ia juga baru memahami bahwa motif tersebut memiliki makna sebuah burung yang terbang ke surga.
"Saya baru tahu memahami apa makna dari pilihan ini," ujarnya.
Pada kesempatan itu, sebelum dirinya menabur bunga, dirinya juga mengungkapkan pesan bu Ani terkait batik pilihannya. Kepada keluarganya ia ingin mengenakan kain itu saat lebaran.
"Memo (Panggilan SBY ke Ani) kan masih dirawat kan tidak perlu menggunakan batik biar kami saja menggunakan nanti foto bersama. Bisa nanti kita cari ruangan yang kita bisa sama-sama menggunakan batik," kata SBY menirukan ucapannya ketika itu.
Tidak sampai hari lebaran, Ani justru telah berpulang. Jenazah Ani kemudian diselimuti oleh kain batik yang merupakan pilihannya itu.
"Jadi ternyata yang dimaksudkan 'saya juga akan pakai nanti' itu ternyata dipakaikan di ruang itu usai wafat," ungkapnya.
Seusai menyampaikan itu secara bergantian SBY beserta keluarganya menabur bunga dan menyiramkan air mawar ke pusara Ani. Sebelumnya juga sempat melakukan doa bersama.
"Yang lain kalau ingin tabur bunga silakan. Bunganya jangan semuanya di sini, sudah cukup. Sebagian silakan ditaburkan ada pusara ibu Ainun Habibie dan lain-lain," katanya mempersilakan peziarah lainnya