REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Jalur selatan masih dipadati para pemudik seusai shalat Idul Fitri 1440 Hijriyah. Mereka yang mudik kebanyakan merupakan warga Bandung Raya seperti Sumedang yang hendak melakukan perjalanan ke Priangan Timur.
Tujuan para pemudik tersebut seperti Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar. Mayoritas dari mereka memilih waktu setelah shalat Idul Fitri untuk berangkat ke kampung halamannya. Salah seorang pemudik, Enjang, sengaja berangkat usai shalat Ied di Jatinangor, daerah asal istrinya.
Hal itu dilakukan supaya waktu silaturahim ini bisa dinikmati di kampung halaman istri dan dirinya. Setelah salam-salaman di kampung istri, pria 35 tahun ini bersama istri dan dua anaknya berangkat ke daerah asalnya di Wanaraja, Garut.
"Ya jadi bagi-bagi waktu silaturahmi aja. Di tempat istri dapat, di tempat saya juga dapat," kata pria yang mudik menggunakan motor ini, Rabu (5/6) siang.
Istrinya, Nia, mengatakan dalam perjalanan mudik kali ini terbilang lancar. Jalan raya Rancaekek hingga simpang Cagak-Nagreg pun tergolong lancar meski arus kendaraan masih ramai.
Menurut Nia, kepadatan lalu-lintas justru terlihat di jalur simpang Cagak-Nagreg yang mengarah ke Leles-Kadungora. Kemacetan arus lalu-lintas di sana bahkan sampai ke simpang Cagak-Nagreg.
"Mungkin karena banyak warga yang di pasar Leles itu ya. Tapi jalur ke Limbangan mah memang padat tapi masih bisa jalan gitu. Kalau yang ke Leles mah berhenti laju kendaraannya," katanya.
Pemudik lain asal Bandung, Ayi, menuturkan ia beserta istri dan anak hendak mudik ke Banjar. Ia baru mudik sekarang karena ingin shalat Ied terlebih dulu di kampung asalnya di Cililin, Bandung Barat. Usai shalat mereka berangkat mudik ke kampung istri di Banjar.
"Tahun kemarin shalat Ied nya di Banjar, baru ke Bandung. Sekarang gantian," kata pemudik yang menggunakan mobil ini.
Dari pantauan Republika, arus kendaraan yang mengarah ke timur memang padat merayap. Kendaraan yang melintas notabene berplat D Bandung.
Kepadatan ini mulai terlihat saat melintasi Limbangan. Kendaraan pun mengular dari buntutnya di Limbangan hingga Malangbong. Sedangkan jalur sebaliknya ke barat ramai lancar.