Kamis 06 Jun 2019 22:13 WIB

Bentrokan di Buton, Pemerintah akan Perbaiki Rumah Warga

Sebanyak 87 rumah terbakar akibat bentrok antara warga pada Rabu (5/6) kemarin.

Kepulan asap hitam dari puluhan rumah yang dibakar di Desa Gunung Jaya usai terjadi keributan antar pemuda di perbatasan antara Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (5/6/2019).
Foto: Antara/Emil
Kepulan asap hitam dari puluhan rumah yang dibakar di Desa Gunung Jaya usai terjadi keributan antar pemuda di perbatasan antara Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (5/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Iriyanto mengatakan, warga yang kehilangan rumah karena terbakar akibat bentrok antarwarga Desa Sampoabalo dan Desa Gunung Jaya Kabupaten Buton akan mendapat kompensasi dari pemerintah. Sebanyak 87 rumah terbakar akibat bentrok antara warga pada Rabu (5/6) kemarin.

"Saya sudah koordinasi dengan gubernur. Gubernur akan memberikan kompensasi dan penggantian," ujar Kapolda Sultra, Brigjen Pol Iriyanto, di Buton, Kamis (6/6).

Baca Juga

Kapolda yang turun langsung meninjau kerusuhan dengan didampingi Bupati Buton La Bakri mengatakan, kerusuhan yang terjadi itu mengakibatkan 87 unit rumah warga terbakar. "Kerugian-kerugian silahkan disampaikan kepada Pemda," ujarnya.

Kapolda juga mengatakan, pihaknya bersama TNI akan bersama-sama membangun rumah-rumah korban kebakaran itu. "Kami harapkan dan mohon dengan sangat kepada masyarakat kedua belah pihak supaya menahan diri. Apalagi ini adalah hari yang sangat kita tunggu-tunggu yaitu hari yang fitri (Lebaran Idul Fitri)," ujarnya.

Informasi yang dihimpun, bentrok antar kedua desa itu diduga bermula dari konvoi kendaraan sejumlah pemuda Desa Sampoabalo Kecamatan Siotapina, pada Lebaran hari pertama, Rabu (5/6). Mereka menggunakan knalpot racing dan memainkan gas kendaraan roda duanya sehingga membuat warga Desa Gunung Jaya merasa terusik dan tidak menerimanya.

Sekitar beberapa waktu kemudian, konvoi tersebut kembali melewati Desa Sampoabalo dan Desa Gunung Jaya, ketika tiba di pertigaan diantara kedua desa itu massa lalu meneriakkan kalimat-kalimat provokatif dan kemudian terjadi pelemparan ke arah rumah warga Desa Gunung Jaya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement