Kamis 06 Jun 2019 23:50 WIB

Libur Lebaran, Jokowi dan Jan Ethes Naik Andong di Malioboro

Jokowi menilmati libur lebaran bersama keluarga di Yogyakarta.

Presiden Jokowi bermain bersama cucunya, Jan Ethes Srinarendra (ilustrasi)
Foto: Ist
Presiden Jokowi bermain bersama cucunya, Jan Ethes Srinarendra (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden Joko Widodo menikmati libur lebaran bersama keluarga di Malioboro, Yogyakarta, Kamis (6/6) malam. Jokowi bersama cucuknya Jan Ethes menaiki andong dan berjalan-jalan ke Mal Malioboro.

Jokowi menaiki andong menuju Istana Kepresidenan Gedung Agung seusai membawa cucunya menyambangi Mal Malioboro. Di Mal Malioboro, Yogyakarta, Jokowi mengajak Jan Ethes bermain dan membeli tiga buah mainan. Setelah sekitar 30 menit menghabiskan waktu di Mal Malioboro, tiga andong menjemput Jokowi dan rombongan.

Baca Juga

Warga Yogyakarta serta wisatawan yang berada di lokasi tak melewatkan kesempatan ini. Mereka berebut mengabadikan gambar dengan gawai saat mengetahui presiden menaiki andong. Kusir Andong, Tri Wahyono (43) tidak menyangka akan membawa Presiden Jokowi bersama cucu, dan putera bungsunya. Ia mengaku diminta Paspampres menyiapkan andongnya secara tiba-tiba saat mangkal di depan Mal Malioboro.

"Tadi spontanitas, tidak menyangka mau membawa RI 1, yang grogi kusirnya kalau andongnya tidak," kata Tri sembari terkekeh saat ditemui awak media.

Tri mengaku diminta Paspampres untuk tidak banyak mengajak bicara Sang Presiden. Tri mengaku hanya menjawab pertanyaan Presiden Jokowi mengenai jumlah andong di Yogyakarta. Ditanya mengenai besaran upah sewa andong yang diberikan Jokowi, Tri mengaku sungkan untuk menjawab.

"Tadi dapat kaus dari Pak Jokowi sama angpau. (Besaran upah) kurang tahu, rahasia itu mas," kata Tri yang mengenakan blangkon dan pakaian surjan berwarna biru.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement