Jumat 07 Jun 2019 16:28 WIB

Cikampek, Tempat Wisata Anggrek tak Kalah dari Thailand

Budidaya tanaman hias anggrek akan semakin diminati

Rep: Imas Damayanti/ Red: EH Ismail
Dirjen Hortikultura Suwandi meninjau tanaman bunga anggrek
Foto: Humas Kementan
Dirjen Hortikultura Suwandi meninjau tanaman bunga anggrek

REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- Untuk menikmati harum dan indah bunga anggrek, tidak perlu lagi menghabiskan biaya hingga puluhan juta rupiah guna mengunjungi Thailand dan Singapura. Sebab di dalam negeri, yakni di Cikampek, kita bisa melihat ratusan jenis anggrek cantik. 

Adapun bunga anggrek yang tersedia di Cikampek terdiri dari beragam jenis anggrek seperti anggrek bulan, anggrek hitam, anggrek kasut kumis, anggrek kebutan, anggrek sendok, anggrek bulan bintang, anggrek kerlip, anggrek jamrud, anggrek phaleonopsis, dendrobium, vanda douglas, oncidium, dan lain-lain. 

Kepala Bagian Phalaopsis PT Ekakarya Graha Flora, Jessica, mengatakan, pihaknya menghadirkan lahan pembibitan yang menyuguhkan aneka ragam jenis bunga anggrek. Tempat pembibitan atau perbenihan anggrek berada di Cikampek Pusaka, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Di lahan seluas 26 hektare itu, kata dia, pengunjung bisa menikmati beragam jenis bunga anggrek yang seluruhnya produk lokal, tak satu pun berasal dari luar negeri.

"Ini produksi lokal, anggreknya anggrek lokal," kata Jessica dalam keterangan pers yang diterima Republika, Jumat (7/6). 

photo
Wanita mengambil gambar bunga anggreka yang dipamerkan di Cloud Forest Gardens by the Bay Singapura. Singapura memiliki beragam atraksi wisata yang menarik.

Sebagai informasi, beberapa sentra anggrek di Indonesia terdapat di wilayah Cianjur, Tangerang Selatan, Bogor, Karawang, Batu, Karanganyar, dan beberapa daerah lain dengan produksi anggrek 2018 sebanyak 24,7 juta tangkai. Dia melanjutkan, bunga-bunga yang ada di kebun tersebut dipastikan tertata rapi di persemaian dengan pengelolaan profesional dari tangan-tangan yang ahli di bidang florikultura.

"Pegawai kami adalah orang-orang yang ahli di bidangnya masing-masing. Kami mengedepankan profesionalime kerja," kata dia. 

Direktur Jenderal Tanaman Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengungkapkan bahwa ke depannya, budidaya tanaman hias anggrek akan semakin diminati petani karena hasilnya sangat menjanjikan. Apalagi, kata dia, pangsa pasarnya terbentang dari Asia Tenggara hingga Eropa. "Tujuan ekspor anggrek ini bahkan sudah merambah ke Jepang, Korea, Singapura, New Zealand, Belanda, dan lainnya," kata Suwandi. 

Berdasarkan catatan Kementan, volume ekspor anggrek 2018 sebanyak 51,9 ton atau senilai Rp  4,91 miliar. Volume ekspor tersebut tercatat mengalami kenaikan sebesar 19,4 persen dengan nilai  ekspor pada 2017. 

Berdasarkan catatannya, para pengunjung Ekakarya Graha Flora akan dilayani dengan baik oleh para pegawai. Hal itu, kata dia, karena pihak pengelola siap sedia mengantar dan menjelaskan pertanaman anggrek yang ada. Termasuk penjelasan bangunan yang menyajikan aneka ragam bunga tersebut. Adapun bangunan berbentuk menyerupai tenda (green house) itu menyimpan beraneka ragam bunga anggrek. Beberapa di antaranya tampak sudah bermekaran.

"Jika berbicara soal harga, maka di sini masih terjangkau. Anggrek bulan mulai dari Rp 100 ribu hingga jutaan rupiah tergantung jumlah dan jenisnya, sedangkan anggrek dendrobium paling murah seharga Rp 40 ribu," terang Suwandi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement