REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI— Pasukan Libya Timur pada Kamis (6/6) melancarkan serangan udara untuk malam kedua ke wilayah militer bandar udara satu-satunya yang berfungsi di Ibu Kota Libya, Tripoli
Tentara Nasional Libya (LNA), di bawah Khalifa Haftar, yang menguasai Libya Timur, telah berusaha merebut ibu kota Libya, yang dikuasai pemerintah yang diakui masyarakat internasional, dalam serangan dua-bulan tapi gagal menembus pertahanan di pinggir selatan Tripoli.
Lalu lintas udara sipil dari Bandar Udara Mitiga di Tripoli jalan terus kendati terjadi perang.
LNA pada Kamis larut malam menyerang bagian militer bandar udara tersebut dan membidik satu "pesawat Turki", kata pasukan tersebut di dalam satu pernyataan. Tak ada keterangan lain.
LNA melaporkan serangan serupa malam sebelumnya tapi lalu lintas udara tidak terpengaruh.
Konflik itu adalah bagian dari kekacauan yang terus melanda Libya sejak Muammar Gaddafi terguling pada 2011. Haftar bersekutu dengan pemerintah tandingan di Libya Timur, LNA, yang didukung oleh Mesir dan Uni Emirat Arab, menuduh Turki mendukung pemerintah di Tripoli dan pasukannya.