Pertamina Pastikan Stok BBM Aman Selama Masa Arus Balik

Rep: Novita Intan/ Red: Nashih Nashrullah

Jumat 07 Jun 2019 18:27 WIB

Armada storage BBM Pertamina memasok untuk kebutuhan SPBU Modular di Rest Area KM 456 A ruas tol Semarang- Solo, Jumat (31/5). Memasuki H-5 Lebaran 1440 Hijriyah, konsumsi BBM di wilayah kerja Pertamina MOR IV mengalami peningkatan 30 persen dibandingkan rata rata konsumsi normal harian. Foto: Republika/Bowo Pribadi Armada storage BBM Pertamina memasok untuk kebutuhan SPBU Modular di Rest Area KM 456 A ruas tol Semarang- Solo, Jumat (31/5). Memasuki H-5 Lebaran 1440 Hijriyah, konsumsi BBM di wilayah kerja Pertamina MOR IV mengalami peningkatan 30 persen dibandingkan rata rata konsumsi normal harian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Jelang puncak arus balik yang diperkirakan akan terjadi pada akhir pekan ini, PT Pertamina (Persero) menyiagakan seluruh personel Satuan Tugas (Satgas) untuk memastikan keamanan pasokan BBM di seluruh wilayah Indonesia. 

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, mengatakan Pertamina telah membentuk Satgas Ramadan dan Idul Fitri (Rafi) sejak 21 Mei untuk BBM yang bekerja 24 jam. Tugas mereka memastikan keamanan stok dan suplai BBM, sehingga mendukung kelancaran mudik dan arus balik dengan tenang dan nyaman bersama keluarga. 

Baca Juga

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pertamina sangat siap melayani kebutuhan energi bagi masyarakat pada momentum arus mudik dan arus balik. Sejumlah layanan tambahan untuk mendukung kelancaran telah dikerahkan seperti layanan motor kemasan, kios Pertamina Siaga dan Rumah Pertamina Siaga," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (7/6). 

Selama Satgas Rafi 2019 hingga kini, Pertamina keamanan pasokan stok seluruh produk BBM pada level aman diatas lebih dari 21 hari hingga 84 hari.   

Berdasarkan pantauan penyaluran BBM pada masa Satgas Rafi 2019, konsumsi tertinggi terjadi H-1 Idul Fitri, Selasa (4/6) kemarin. Penyaluran Gasoline pada hari tersebut meningkat  36 persen hingga 127 ribu kilo liter (KL), dibandingkan kondisi rata-rata normal sebesar 93 ribu KL per hari.  

Hingga saat ini realisasi rata-rata konsumsi Gasoline pada masa Satgas mengalami kenaikan 10 persen dibandingkan rata-rata harian normal.  

"Tingginya jumlah pemudik yang menggunakan jalur darat, berbanding lurus dengan meningkatnya permintaan BBM terutama di wilayah mudik," kata dia. 

Dia mencontohkan peningkatan konsumsi sangat signifikan terjadi pada SPBU di jalur tol Trans Jawa yang mengalami kenaikan lebih dari 58 persen atau 638 KL per hari dibandingkan rata-rata normal. Namun, hal ini sudah diantisipasi Pertamina dengan melakukan penambahan titik-titik layanan BBM serta layanan tambahan. 

Fajriyah menambahkan sama dengan arus mudik, untuk antisipasi arus balik stock bahan bakar berkualitas di SPBU maupun layanan tambahan Pertamina berada diatas rata-rata normal. “Stok bahan bakar kami sediakan diatas kebutuhan”, jelasnya.  

 “Kami mengimbau kepada seluruh pengendara untuk mengisi full tank dulu di SPBU wilayah keberangkatan, kemudian segera mengisi penuh jika kondisi tangki sudah terpakai setengah," kata dia. 

Untuk memastikan kesiapan pasokan, direksi Pertamina meninjau langsung kesiapan pasokan seperti yang dilakukan oleh  Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang di Terminal BBM Jakarta Group Plumpang.  

Dalam kesempatan tersebut, Tallulembang  berpesan kepada para pekerja untuk selalu memperhatikan aspek safety dalam menyalurkan bahan bakar.  “Selalu perhatikan aspek safety,” katanya saat berbincang dengan salah seorang pekerja.  

Terpopuler