REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Piri Reis sedang membuat peta dunia yang diduga kuat menggambarkan pantai timur Benua Amerika yang baru saja ditemukan Kristoforus Kolumbus dalam empat kali ekspedisi dari 1492 sampai 1502.
Peta Piri Reis ditemukan oleh Bay Halil Etem Eldem ketika merestorasi Istana Topkapi menjadi museum pada 1929. Dia kemudian mengundang orientalis Jerman Paul Ernest Kahle untuk ikut menelitinya.
Peta ini digambar berwarna pada perkamen kulit gazelle. Legenda peta itu menyebutkan bahwa peta itu tersusun atas 20 mappae mundi atau gambaran peradaban abad perte ngahan. Selain memuat peta Amerika, juga ada peta Cina dan dunia Timur yang mung kin berasal dari sumber kartografi Arab.
Sumber penulisannya dikatakan berasal dari masa Aleksander Agung yang memperlihatkan bagian dunia yang dihuni manusia yang oleh orang Arab disebut Jaferiye. Lalu, sumber dari peta yang dibuat empat orang Portugis yang menceritakan tentang negeri-negeri Hind, Sind, dan Cina.
Mungkin saja salinan peta Kolumbus itu diambil dari tujuh kapal Spanyol yang ditangkap armada Kemal Reis di lepas Pantai Valensia, Spanyol, pada 1501. Waktunya berdekatan dengan pelayaran ketiga Kolumbus ke Benua Amerika yang berakhir pada Agustus 1499 dan menjelang pelayaran keempat yang dimulai April 1502. Budak Spanyol yang menceritakan kisah pelayaran Kolumbus pastilah ikut tertangkap Kemal Reis pada 1501, mungkin saja bersama salinan peta itu.
Nama-nama dalam peta buatan Piri Reis masih menampakkan nama dari Kolumbus meskipun diubah dengan ungkapan Turki yang lazim dipakai pada periode itu. Misalnya, Wadluk untuk Guadeloupe (Guadalupe), lalu Santa Mardia dan Galanda untuk Maria Galanti, Samo Kresto untuk Santa Cruz, Undizi Vergine untuk Virgin Island (Kolumbus menggunakan kata Italia “undici” dibanding kata Spanyol “once”), Kaleot (Galeot) untuk Cabo de la Galera.
Pada peta Piri Reis, Hispaniola, pulau terbesar kedua di Karibia setelah Kuba, terentang dari utara ke selatan karena dikira sebagai Ciba atau Jepang. Aslinya, Hispaniola membentang dari barat ke timur. Saat itu, Ottoman sudah mempunyai peta dunia yang memasukkan Cina sampai Jepang.
Pelayaran Kolumbus pun pada awalnya berupaya untuk mencapai daratan Timur Jauh (Cina dan Jepang) serta Asia Tenggara dengan cara melewati Atlantik daripada ha rus memutari Afrika, lalu menyambung Samudra Hindia dengan risiko bertemu dengan kekuatan Laut Mamluk dari Mesir yang menguasai perairan itu.
Sementara itu, Piri Reis menggambarkan Kuba menyatu dengan Benua Amerika dengan posisi Porta Ghande (Puerto Grande) tepat seperti pada posisi yang diya kini oleh Kolumbus. Kuba digambar kan sebagai daratan yang menjorok ke laut pada arah selatan, tepat seperti penggambaran Kolumbus.
Dengan informasi ini, Kahle dalam bukunya, Opera Minora von Paul Kahle, menyimpulkan bahwa sumber peta Amerika Piri Reis adalah peta dari pelayaran pertama Kolumbus, peta yang terus-menerus diubah sesuai perkembangan pelayaran dan diselesaikan pada 1499 pada akhir pelayaran ketiga. Peta itu diberikan ke Martin Alonso Pinzon, kapten kapal Pinta yang ikut dalam pelayaran pertama, namun kemudian lenyap.