Sabtu 08 Jun 2019 19:00 WIB

Idul Fitri Dari Tunisia Hingga India

Silaturahim menjadi warna utama dari perayaan Idul Fitri itu.

Red: Agung Sasongko
Ramadhan
Foto: IST
Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA xx Bila di Indonesia ada kebiasaan halal bi halal dan mudik saat Lebaran, umat Islam di negara lain pun punya kebiasaan tersendiri dalam merayakan Idul Fitri. Di sejumlah negara Islam, Idul Fitri umumnya dirayakan selama tiga hari dan diisi dengan kegiatan-kegiatan ter tentu. 

Umat Islam Tunisia, misalnya, merayakan Idul Fitri selama tiga hari dengan persiapan selama beberapa hari sebelumnya. Masyarakat Tu nisia membuat biskuit spesial untuk diberikan kepada keluarga dan te manteman mereka, termasuk bak lawa dan beberapa jenis kaak, yaitu makanan asli Pakistan yang berbentuk roti keras. 

Selain itu, lelaki Muslim Tunisia akan berangkat ke masjid lebih dulu, sedangkan para perempuan boleh ikut bersama mereka atau tinggal di rumah. Para wanita menata rumah un tuk perayaan Idul Fitri dan juga menyiapkan pakaian serta mainan baru untuk anak-anak mereka. Setelah itu, mereka mempersiapkan makan siang di rumah keluarga besar. Bia sanya, makan siang dilaksanakan di rumah orang yang dituakan. 

Membagi-bagikan kado adalah bagian dari tradisi di Tunisia. Berbagai hidangan disajikan. Setiap keluarga pun saling mengunjungi sanak famili. Biasanya, anak-anak menemani ayah mereka untuk berkunjung ke paman, bibi, kakek, dan nenek, serta temanteman mereka untuk mengucapkan se lamat hari raya. Lalu, mereka akan ditawari minuman dan kue-kue. Para wanita dan beberapa anak tinggal di rumah untuk menyambut para keluarga yang datang berkunjung ke rumah dan mengucapkan selamat Idul Fitri.