REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Ikatan Masyarakat Pelajar Matangkuli (Impelma) mewisuda sekitar 100 peserta Kampoeng Alquran angkatan 2019 di Matangkuli, Banda Aceh, Rabu (5/6).
Ketua panitia, Al Fadil Muhammad SdI menyebutkan, peserta Kampoeng Alquran yang diwisuda tahun 2019 ini meliputi tiga kategori, yakni hafizh, dai dan tahsin Alquran. “Semua peserta tersebut diwisuda karena telah mengikuti secara baik program Kampoeng Alquran (17 hari bersama Alquran) selama bulan suci Ramadhan,” ujar Al Fadil Muhammad dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Hal senada dinyatakan oleh Ketua Remaja Masjid Al Khalifah Ibrahim, Tgk M Jafar Sulaiman. “Alhamdulillah, para peserta telah menamatkan program Kampoeng Alquran dengan baik,” ujarnya.
Ketua Umum Impelma Banda Aceh, Rifki Ismail SAg menyatakan kegembiraan dan rasa terharunya. “Inilah cita-cita pendidikan yang harus tersampaikan. Semoga seluruh mahasiswa dan pemuda Matangkuli hari ini benar-benar menjadi agent of change yang menaruh perhatian besar terhadap pendidikan generasi muda bangsa terutama dalam pendekatan Qurani,” paparnya.
Rifki menambahkan, wisuda dapat menjadi motivasi dan daya tarik sebagai wadah penumbuh semangat anak-anak generasi Matangkuli untuk terus serius dalam menghafal Alquran, berpidato dan keahlian lainnya.
Para wisudawati Kampoeng Alquran 2019 dilantik.
Di akhir kata sambutannya, Rifki mengharap dukungan yang berkelanjutan kepada Muspika Kecamatan Matangkuli, seluruh geuchik dalam wilayah Matangkuli dan tokoh masyarakat lainnya agar kegiatan program Kampoeng Alquran dapat dilaksanakan kembali pada Ramadhan tahun depan dengan sambutan yang lebih meriah.
Camat Matangkuli, Zulkifli SE memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Imepelma Banda Aceh atas terselenggaranya kegiatan tersebut. “Semoga setelah Kampoeng Alquran 2019, juga akan ada Kampoeng Alquran angkatan 2020,” ujarnya.
Ikut hadir dalam kegiatan tersebut, wakil DPRK Aceh Utara, camat Matangkuli, kapolsek, danramil, ketua Tastafi Aceh Utara, Abu Mpu Matangkuli, Abu LPTQ, seluruh geuchik dalam wilayah Matangkuli, serta tokoh masyarakat lainnya.