REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Yunahar Ilyas sedang menjalani rawat inap di rumah sakit PKU Kota Yogyakarta. Yunahar harus dirawat karena ginjalnya mengalami masalah.
Yunahar yang juga Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dirawat di RS sejak Jumat (7/6). Padahal, Yunahar rencananya akan berangkat menggunakan pesawat ke Sumatra Barat. Ia dijadwalkan mengisi agenda bedah buku pada Rabu (12/6) di Kota Padang.
Namun, pada Kamis sore, usai pemeriksaan, kadar kreatin Yunahar tinggi. Akhirnya, dokter tidak memberikan izin untuk berangkat dan menyarankan dirawat inap.
"Cek sekalian minta obat, setelah dicek di sini ternyata ndak boleh berangkat," kata Yunahar kepada Republika.co.id, Sabtu (8/6) sore.
Yunahar lahir di Bukittinggi pada 22 September 1956. Selain mengisi bedah buku, Yunahar berencana menghabiskan libur Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah di kampung halaman.
"Jadi rencana berangkat 7 Juni, isi bedah buku 12 Juni, tapi ndak bisa," ujar Yunahar.
Walau lancar berkomunikasi, kondisi Yunahar memang tampak lemas. Hingga kini, Yunahar masih harus rawat inap dan belum boleh melakukan perjalanan jauh.