Sabtu 08 Jun 2019 19:38 WIB

PDIP Ungkap Peluang Demokrat Merapat ke Jokowi

Peralihan dukungan menunggu komunikasi politik dari masing-masing kubu.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDIP Ahmad Basarah.
Foto: Antara/Andika Wahyu
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDIP Ahmad Basarah.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah menilai peralihan dukungan Partai Demokrat ke pasangan Jokowi-Ma'ruf masih berpeluang terjadi. Peralihan dukungan menurutnya tinggal menunggu komunikasi politik lanjutan dari masing-masing kubu.

"Sebelumnya Demokrat dukung Prabowo-Sandi lalu beralih ke Jokowi-Amin tentu kita tunggu perkembangan lebih lanjut dari komunikasi politiknya dengan parpol koalisi dan Jokowi," katanya pada wartawan dalam kegiatan di kantor DPP PA GMNI pada Sabtu, (8/6).

Baca Juga

Ia menyebut, peristiwa meninggalnya Ani Yudhoyono dan Idul Fitri meningkatkan potensi peluang Demokrat mendukung Jokowi. Sebab dalam dua peristiwa itu, kubu Demokrat dan kubu parpol Koalisi Indonesia Kerja dapat bertemu.

Khususnya, pertemuan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono dalam pemakaman Ani Yudhoyono. Kemudian dilanjutkan kunjungan anak SBY ke rumah Mega saat Idul Fitri.

"Itu sebuah pelajaran bermasyarakat dan bernegara yang baik dari keluarga pak SBY. Saya kira momen itu sarana pererat silaturahmi antar pemimpin," ujarnya.

Wakil Ketua MPR itu menganggap silaturahmi keluarga SBY dan Megawati menjadi pondasi penting koalisi. Apalagi ia berharap seusai Pilpres, seluruh anak bangsa bekerja memajukan rakyat. Sehingga segala perbedaan saat Pilpres, kata dia, tak perlu dilanjutkan.

"Modal sosial, politik untuk kerja sama lebih baik lagi dan tidak perlu lagi ada pembelahan . Semua berharap termasuk partai Demokrat untuk bersama bangun persepsi yang sama. Lalu rajut persaudaraan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement