Sabtu 08 Jun 2019 23:00 WIB

AS Sebut Israel Punya Hak Caplok Tepi Barat

Dubes AS David Friedman menyalahkan Palestina atas mandeknya perundingan damai.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Foto: EPA
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel David Friedman menilai Israel memiliki hak untuk mencaplok wilayah Tepi Barat. Hal itu diungkap Friedman dalam sebuah wawancara dengan The New York Times yang diterbitkan pada Sabtu (8/6).

"Dalam situasi tertentu, saya pikir Israel memiliki hak untuk menguasai beberapa, tapi tidak semua, dari Tepi Barat," ujar Friedman dalam petikan wawancara tersebut, dilaporkan laman Sputnik.

Baca Juga

Menurut dia, jika nanti kesepakatan perdamaian dengan Palestina tercapai, Israel harus tetap mempertahankan kehadiran militernya di sana. Ini seperti yang dilakukan AS di Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.

Friedman menyebut Otoritas Palestina sebenarnya telah ditawari beberapa proposal perdamaian oleh Israel. Dia berpendapat, proposal-proposal tersebut menarik dan murah hati.

Namun semua proposal itu ditolak Palestina. Oleh sebab itu, Friedman menilai pihak yang harus disalahkan atas mandeknya perundingan damai adalah Palestina.

Pada April lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan mencaplok Tepi Barat jika mampu mempertahankan jabatannya seusai pemilu. Hal itu pun terwujud setelah partai Netanyahu, yakni Likud Party, berhasil memenangkan pemilu.

Namun Netahyahu gagal membentuk pemerintahannya sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan. Hal itu memaksanya membubarkan parlemen agar jabatan perdana menteri tak direbut oposisi.

Israel pun harus menyelenggarakan pemilu kembali. Pemilu dijadwalkan dihelat pada September mendatang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement