REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) mengaku kini tengah melakukan asesmen untuk korban jiwa hingga kebutuhan pengungsi akibat pembakaran dan kerusuhan di Buton, Sulawesi Tenggara, pada Rabu (5/6). Asesmen yang dipertimbangkan termasuk pendirian dapur umum untuk pengungsi.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengaku bantuan kedaruratan sedang dikondisikan dan dinilai. "Asesmen kebutuhan pengungsi dilakukan oleh tim Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) termasuk untuk menilai yang rumahnya rusak atau pendirian dapur umum. Itu bagian dari asesmen," ujarnya saat dihubungi Republika, Ahad (9/6).
Ia menjelaskan, asesmen cepat merupakan pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban yang mengungsi dan layanan psikososial. Selanjutnya, ketika situasi sudah kondusif dengan jaminan keamanan dari aparat kepolisian yang sudah melakukan deeskalasi kekerasan maka jajaran Kemensos, termasuk Dinas Sosial akan melakukan program keserasian sosial.
"Bentuknya adalah rekonsiliasi antar kelompok warga yang konflik," ujarnya.
Harry menambahkan, ia masih menunggu laporan dari lapangan kapan asesmen selesai. Ia berjanji memberikan kabar jika penilaian sudah mendapatkan hasil.
Sebelumnya Kemensos sedang melakukan assesment santunan untuk korban jiwa hingga kebutuhan pengungsi akibat pembakaran dan kerusuhan di Buton, Sulawesi Tenggara.
"Sedang dilakukan asesmen ya," kata Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita saat dihubungi Republika, Sabtu (8/6).
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat menambahkan, tim Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) turun ke lokasi kerusuhan, Sabtu (8/6). Tim ini, dia melanjutkan, kemudian melakukan koordinasi dan asesment kebutuhan pengungsi serta memastikan data santunan untuk calon ahli waris korban.
"Kebutuhan pengungsi merupakan bagian dari assesment dan segera dikondisikan untuk bantuan kedaruratannya," ujarnya saat dihubungi Republika, Sabtu.
Seperti diketahui, Polda Sulawesi Tenggara telah mendata rumah warga yang menjadi korban pembakaran dalam aksi kerusuhan di Desa Gunung Jaya, Buton, Rabu (5/6). Setidaknya dua jiwa tewas, 87 rumah yang dibakar, dan semua penghuni rumah tersebut telah dievakuasi. Menurut Bupati Buton La Bakri, ada sekitar 700 warga Desa Gunung Jaya mengungsi di rumah-rumah warga Desa Laburunci.