REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol. Frans Barung Mangera mengungkapkan data hasil Operasi Ketupat mulai H-7 hingga H+3 lebaran idulfitri 2019 di wilayahnya. Data tersebut menunjukkan adanya penurunan signifikan terkait jumlah kecelakaan lalu lintas di jalur tol, maupun jalur arteri.
Penurunnan kecelakaan lalu lintas di jalur tol mencapai 60 persen dibanding tahun sebelumnya. "Pada 2018, dalam kurun waktu yang sama, jumlah kecelakaan lalu lintas di jalur tol sebanyak lima kasus. Sementara tahun ini jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak dua kasus. Turun 60 persen," kata Barung di Surabaya, Ahad (9/6).
Secara kualitatif, lanjut Barung, jumlah korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas di jalur tol Jatim juga mengalami penurunan. Pada 2018, tepatnya pada H-7 hingga H+3 lebaran, terdapat satu korban meninggal dunia. Sementara pada 2019, nihil korban jiwa. Artinya, penurunannya mencapai 100 persen.
Tidak hanya itu, lanjut Barung, jumlah korban luka berat dan luka ringan akibat kecelakaan lalu lintas di jalur tol Jatim juga mengalami penurunan. Pada 2018, jumlah korban luka berat akibat kecelakaan lalu lintas, pada periode yang sama, terdapat dua orang.
Sementara tahun ini menurun menjadi satu orang, atau turun 50 persen. "Yang korbannya mengalami luka ringan juga menurun, pada Operasi Ketupat di periode yang sama. Tahun lalu jumlahnya ada enam orang, sementara tahun ini menurun menjadi empat orang. Turun 33 persen," ujar Barung.
Sementara, untuk kecelakaan lalu lintas di jalur arteri Jatim, pada periode tersebut, terdapat 143 kasus. Jumlah itu juga menurun 58 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 337 kasus. Akibat kecelakaan di jalur arteri Jatim, 17 orang dinyatakan meninggal dunia. Turun 55 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 38 korban.
"Yang luka berat dan luka ringan juga turun dibanding tahun lalu. Luka berat turun 59 persen, yaitu dari 39 orang menjadi 16 orang. Kalau yang luka ringan, turun 56 persen, dari 497 orang ke 220 orang," kata Barung.
Barung menjelaskan, jika dilihat dari jenis kendaraan bermotor, sepeda motor menjadi yang terbanyak terlibat kecelakaan lalu lintas pada periode tersebut. Menurut Barung, ada 178 kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor pada periode tersebut. Jumlah tersebut menurun 59 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 437 kasus.
Sementara untuk mobil barang, pada 2019, ada 19 kasus kecelakaan yang melibatkan mobil barang. Jumlah itu, kata Barung, menurun 60 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 48 kasus.
Demikian juga kecelakaan yang melibatkan mobil penumpang, jumlah kasusnya menurun hingga 32 persen. Pada 2019, kasusnya mencapai 72 kasus, sementara tahun ini 49 kasus.
"Begitu juga kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus, tahun ini menurun 38 persen dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu ada 13 kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus, sementara tahun ini hanya 6 kasus," kata Barung.