Ahad 09 Jun 2019 15:12 WIB

Wisatawan Pantai Selatan Disengat Ubur-Ubur

Gelombang tinggi dan hadirnya ubur-ubur sedang terjadi di pantai selatan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Kawasan wisata pantai selatan (ilustrasi)
Foto: Riga Nurul Iman / Republika
Kawasan wisata pantai selatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Musim libur lebaran, identik dengan kegiatan wisata ke sejumlah obyek wisata. Bagi pemudik di wilayah Selatan Jateng, salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi adalah obyek wisata pantai di sepanjang pantai selatan.

Namun pada musim libur lebaran kali ini, obyek wisata pantai selatan relatif kurang bersahabat terhadap para wisatawan. Selain kondisi laut selatan yang kerap diwarnai gelombang tinggi, juga bersamaan dengan datangnya musim ubur-ubur yang bertebaran di sekitar garis pantai.

Baca Juga

"Pada awal musim angin timur seperti sekarang ini, ubur-ubur memang mulai banyak ditemukan nelayan di laut selatan. Namun yang jadi masalah, yang datang tidak hanya ubur-ubur yang bisa dikonsumsi saja. Tapi juga ubur-ubur api yang bisa menyengat atau rawe," jelas Ketua HNSI Cilacap, Sarjono, Ahad (9/6).

Bagi nelayan, Sarjono mengatakan, kehadiran ubur-ubur ini menjadi berkah karena menjadi pertanda akan datangnya musim ikan. "Nelayan juga sudah terlatih menangani rawe, sehingga kalau ada tertangkap jaring bersama ubur-ubur konsumsi, bisa dipisahkan," jelasnya.

Namun bagi wisatawan, rawe menjadi cukup menakutkan karena bisa menimbulkan rasa sangat panas dan gatal di kulit bila tersengat. "Dalam musim seperti sekarang ini, wisatawan yang datang ke pantai sebaiknya memang jangan bermain air atau berenang. Soalnya sedang banyak rawe,'' katanya. 

Saat berada di air laut, Sarjono mengatakan, ubur-ubur api cenderung tidak terlihat karena warnanya yang transparan. Namun bila terdampar di pasir pantai, rawe memiliki warna biru.

Komandan Basarnas Pos SAR Cilacap, Moelwahyono, mengakui pihaknya memang menerima laporan adanya sejumlah wisatawan di pantai wilayah Cilacap dan Kebumen yang disengat ubur-ubur. Namun mengenai datanya, dia mengaku tidak mendapatkan laporan rinci karena langsung ditangani petugas di lokasi wisata.

"Kasus disengat rawe, biasanya tidak sampai menimbulkan akibat serius. Hanya memang rasanya cukup menyakitkan karena menimbulkan rasa panas, pedas dan gatal di kulit," jelasnya.

Untuk itu, dia meminta wisatawan pantai untuk tidak bermain air laut, apalagi sampai berenang. "Kondisi laut selatan saat ini cenderung tidak bersahabat. Bukan hanya karena sedang musim rawe saja, tapi juga karena gelombang laut sedang tinggi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement