Senin 10 Jun 2019 06:26 WIB

BPBD: Jauhi Zona Merah Erupsi Gunung Sinabung

Gunung Sinabung kembali meletus pada Ahad (9/6).

Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi, di Karo, Sumatera Utara, Ahad (9/6/2019).
Foto: Antara/Sastrawan Ginting
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi, di Karo, Sumatera Utara, Ahad (9/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karo, Natanail Perangin-angin mengimbau kepada warga masyarakat agar menjauhi zona merah erupsi gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Masyarakat diharapkan agar tidak melakukan aktivitas lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung.

"Zona merah yang sangat berbahaya ini, harus dihindari untuk menyelamatkan warga dari peristiwa fenomena alam tersebut," kata Natanail yang dihubungi dari Medan, Ahad malam.

Baca Juga

Selain itu, menurut Natanail, warga juga harus menghindari radius sektoral 5 km untuk sektor selatan - timur, dan 4 km untuk sektor timur- utara. Natanail menyebutkan, personel TNI-Polri, BPBD Karo dibantu institusi pemerintah terkait lainnya terus melakukan pengawasan terhadap warga yang memasuki kawasan zona merah yang sangat berbahaya.

"Kami tidak ingin warga menjadi korban erupsi gunung Sinabung,," katanya.

photo
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi, di Karo, Sumatera Utara, Minggu (9/6/2019).

Gunuang Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, pada Ahad (9/6) sekitar pukul 16.28 WIB kembali erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 7.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 9.460 meter di atas permukaan laut. Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung Badan Geologi dan PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung dalam rilisnya menyebutkan bahwa kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah selatan.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi kurang lebih 9 menit 17 detik. Terjadi awan panas ke arah tenggara 3,5 km dan selatan 3 km serta terdengar suara gemuruh sampai ke pos pengamatan gunung api Sinabung

Saat ini, Gunung Sinabung berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi kepada masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Masyarakat juga disarankan mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Selain itu, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Pada tanggal 20 Mei 2019 Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan penurunan status Gunung Sinabung turun dari Level IV Awas menjadi Level III Siaga. Berdasarkan hasil pengamatan visual periode Januari hingga Mei 2019 menunjukkan bahwa kejadian erupsi mengalami penurunan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement