Senin 10 Jun 2019 11:24 WIB

Inggris Rayakan Idul Fitri di Lapangan Trafalgar

Empat belas tahun terakhir, Inggris selalu rayakan Idul Fitri di Lapangan Trafalgar.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Trafalgar Square London.
Foto: flickr
Trafalgar Square London.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Ribuan orang merayakan Idul Fitri di lapangan Trafalgar, London. Wali Lota London menjadi tuan rumah festival yang dihadiri umat Muslim dan non-Muslim.

Seperti dilansir Arab News pada Ahad (9/6), festival itu menjadi Idul Fitri ke-14 yang dirayakan di lapangan Trafalgar, London. Festival tersebut merupakan acara tahunan untuk merayakan akhir Ramadhan.

Baca Juga

“Kami merayakan festival yang sangat penting ini dan hal yang luar biasa adalah, bukan hanya Muslim yang merayakan Idul Fitri, ada juga non-Muslim di sini, Kristen, Yahudi, Hindu, Sikh, Budha, dan anggota agama yang terorganisir,” kata Wali Kota London Sadiq Khan.

Menurut Khan, London menjamin seseorang bisa bebas menjadi diri mereka sendiri. Orang tidak hanya mendapat toleransi dari lingkungannya, tetapi juga dihormati atas pilihannya.

"Anda dirangkul dan dirayakan," ujar Khan.

Khan selalu mengatakan setiap orang dari semua agama disambut di London. Menurut dia, hal paling indah dari London adalah banyak warga yang memahami bulan suci Ramadhan.

“Banyak non-Muslim sekarang berpuasa atas nama solidaritas. Mereka tahu tentang berbuka puasa, mereka tahu tentang sahur, dan itu menunjukkan di London, Anda bisa menjadi bagian dari London tetapi juga dari berbagai agama,” kata Khan.

Dia menyebut perayaan tahun ini sangat luar biasa. Sebab, dia mencatat partisipasi jumlah non-Muslim cukup banyak. Menurut dia, hal itu menjadi bukti pada dunia bahwa London menjadi suar sekaligus menjadi kota terbesar di dunia versi Khan.

Panggung hiburan menampilkan berbagai pertunjukan, termasuk tari Indonesia, musisi klasik Suriah, seniman kontemporer Afrika Barat-Eropa, dan penyair kata-kata. Muslim dan non-Muslim dari London dan sekitarnya menghadiri acara tersebut.

“Saya dan teman-teman saya memutuskan untuk keluar, tetapi kami melihat festival Idul Fitri berlangsung, saya tertarik datang dan merasakan keragaman dan kesadaran budaya kota yang menakjubkan ini,” kata warga London utara, Ayesha Kholwadia (19 tahun).

Kholwadia berasal dari India, tetapi tumbuh di Inggris. Dia mengunjungi festival itu untuk pertama kalinya. Dia menikmati menyaksikan bagaimana orang-orang dari berbagai latar belakang berkumpul di bawah sinar matahari.

Joanne Clarkson juga berada di festival untuk pertama kalinya. “Saya dari Bristol dan saya senang berada di sini dan merayakan Idul Fitri. Saya suka musik dan semua aspek budaya,” ujar dia.

Festival Idul Fitri tahun ini bertepatan dengan kampanye #LondonIsOpen. Kegiatan kampanye besar itu diluncurkan pada 2016. Kegiatan itu bertujuan untuk menunjukkan London bersatu dan terbuka untuk bisnis.

“Terlepas dari Brexit, London akan selalu terbuka untuk dunia, bangga dengan keragaman kami dan inklusif untuk semua orang,” kata Khan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement