Selasa 11 Jun 2019 05:00 WIB

Ini Pentingnya Bagan Pemisahan Alur Laut Bagi Indonesia

Kepercayaan IMO memperkuat jati diri Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Red: Agus Yulianto
Direktur Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Basar Antonius.
Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
Direktur Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Basar Antonius.

REPUBLIKA.CO.ID, Indonesia merupakan negara kepulauan pertama di dunia  yang memiliki bagan pemisahan alur laut atau Traffic Separation Scheme (TSS) berdasarkan dengan hasil keputusan sidang Plenary International Maritime Organization (IMO) Sub Committee Navigation Communication and Search and Rescue (NCSR) ke-6 pada Januari 2019 lalu.

Sebelumnya Indonesia bersama Malaysia dan Singapura telah memiliki TSS di Selat Malaka dan Selat Singapura. Namun TSS di Selat Malaka dan Selat Singapura tersebut berbeda pengaturannya mengingat dimiliki oleh tiga negara. Sedangkan TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok hanya Indonesia yang memiliki wewenang untuk pengaturannya. Hal ini yang menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan pertama di dunia yang memiliki TSS melalui pengesahan oleh IMO dan berada di dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dan ALKI II.

Indonesia bersama Fiji, Papua Nugini, Bahama, dan Filipina merupakan lima negara berdaulat yang tertuang dalam UNCLOS 1982 sebagai negara yang memenuhi syarat sebagai negara kepulauan.

Kini Indonesia kembali berjuang untuk mengawal TSS agar dapat diadopsi pada Sidang IMO Maritime Safety Committee (MSC) ke-101 yang berlangsung dari 5 hingga 14 Juni 2019 di London, Inggris.