Selasa 11 Jun 2019 10:55 WIB

Tim SAR Masih Cari 16 Awak KM Lintas Timur

SAR baru menemukan dua korban KM Lintas Timur, satu di antaranya meninggal dunia.

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tim SAR saat melakukan aksi penyelematan di laut (ilustrasi).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Tim SAR saat melakukan aksi penyelematan di laut (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pencari dan penyelamat (SAR) masih mencari 16 awak kapal motor (KM) Lintas Timur yang hilang. Pencarian dilanjutkan menyusul ditemukannya jaket pelampung (life jacket) dan ring buoy (pelampung) kapal tersebut.

"Iya (16 orang masih hilang). Karena itu proses pencarian masih dilanjutkan tim gabungan karena ada penemuan benda-benda milik kapal tersebut, yaitu life jacket dan ring buoy," ujar Kasubag Hubungan Antar Media Badan SAR Nasional (Basarnas) Yusuf Latif saat dihubungi Republika, Selasa (11/6).

Ia menambahkan, pelampung ini ditemukan dua orang masyarakat di sekitar Pantai Desa Tou, Jumat (7/6) kemarin. Kendati demikian, ia menyebut lama pencarian ini masih menunggu perkembangan dan hasil di lapangan.

"Kalau kemungkinan ada tanda-tanda baru maka akan diperpanjang lagi," katanya.

Tim SAR sejauh ini baru menemukan dua korban. Satu dalam kondisi selamat dan satu meninggal dunia.

KM Lintas Timur mengalami kecelakaan laut dan dinyatakan tenggelam setelah salah seorang kru kapal atas nama Yacob ditemukan di Perairan Taliabu, Luwuk. Dari keterangan korban yang selamat setelah empat hari bertahan di laut, kapal tersebut mengalami kecelakaan sejak Sabtu (1/6/2019)

Kapal berlayar dari Pelabuhan Bitung Manado menuju ke Morowali ini mengangkut semen. Menurut keterangan korban, mesin kapal sempat diperbaiki dan kembali melanjutkan perjalanan. Nahas, mesin yang bermasalah dan cuaca buruk membuat kapal terombang-ambing dan akhirnya kapal tenggelam. Kapten kapal disebut sempat mengarahkan ABK (anak buah kapal) untuk meninggalkan kapal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement