REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis curah hujan masih tinggi di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara hingga Senin (10/6) malam. Akibatnya delapan desa/kelurahan belum bisa dijangkau petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kasubdit Tanggap Darurat BNPB Budhi Erwanto mengatakan, data terbaru Senin malam pukul 20.00 WITA, hujan dengan intensitas cukup tinggi masih turun membuat arus aliran air masih deras. "Kemudian masih ada delapan desa yang belum bisa dijangkau karena akses yang putus dan derasnya aliran air," ujarnya saat dihubungi //Republika.co.id Selasa (11/6).
Ia menyebutkan delapan desa itu terbagi di Kecamatan Wiwirano yaitu Desa Padalere Utama, Desa Padalere, Desa Culambatu, Desa Lamonae Induk, Kelurahan Lamonae. Kemudian Desa Polora Induk di Kecamatan Langgikima dan Desa Tambakua maupun Desa Landiwo di Kecamatan Landawe. Ia menyebutkan sampan mesin tidak dapat menjangkau wilayah terisolir. Kendati demikian, ia menambahkan, helikopter sudah beroperasi menyalurkan bantuan logistik dan personel di lokasi yang terisolir. "Helikopter melakukan distribusi logistik dan personel sebanyak enam sorti," katanya.
Sorti 1, dia menambahkan, di Kecamatan Landawe pukul 10.45 WITA. Kemudian sorti 2 Kecamatan Oheo pukul 11.20 WITA, sorti 3 Kecamatan Oheo pukul 11.50 WITA, sorti 4 Kecamatan Oheo pukul 12.19 WITA, sorti 5 di Kecamatan Oheo pukul 12.43 WITA, dan sorti 6 Kecamatan Lamonae pukul 14.51 WITA.
Kemudian pengiriman distribusi logistik akan dilanjutkan Selasa (11/6) ini dan akan tiba di Kabupaten Konawe Utara saat di hari yang sama. Sementara itu, dukungan peralatan dari BNPB telah tiba di Konawe Utara. Peralatan itu antara lain 20 set tenda pengungsi, 10 unit perahu polyethelen, dan 10 unit mesin perahu.
Tak hanya itu, dia menambahkan, petugas dari lembaga lain yaitu Korem 143-HO mengirimkan personel sebanyak 76 orang untuk evakuasi dan penyelamatan, dapur umum dan pengawalan distribusi logistik. Brimob Kendari juga mengirimkan personel sebanyak 31 orang. Mereka akan bertugas di Desa Tapuwaty dan Desa Walalindu dan akan mendirikan serta mengelola dapur umum.
Kemudian, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Konawe Utara menyiapkan enam unit tangki air bersih, tenda pengungsian dan tenaga medis sebanyak tiga orang. Lebih lanjut ia menyebut bupati setempat telah menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan supaya meliburkan kegiatan belajar mengajar selama satu pekan. Kemudian hari ini Menteri Sosial dan Menteri Pertanian dijadwalkan meninjau lokasi banjir.