REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Wali Kota Cilegon Edi Ariadi mengimbau masyarakat yang ingin merantau atau mencari peruntungan baru di daerahnya agar mempunyai tujuan yang jelas dahulu sebelum menetapkan keputusan untuk pindah ke daerahnya. Tujuan yang jelas seperti tempat tinggal sagat perlu agar nantinya tidak malah menjadi beban pemerintah.
"Pendatang harus tertib, kalau dia pindah terus nggak bekerja, minimal ada saudaranya di sini. Jadi kalau misalnya orang pindah jangan membebani kita, saya nggak setuju juga kalau nanti pendatang itu membebani Pemerintah Kota," ucap Edi Ariadi.
Namun Edi juga menuturkan bahwa dirinya tidak melarang siapapun untuk mencari kerja atau peruntungan di Kotanya, karena Indonesia merupakan negara kesatuan yang membebaskan rakyatnya untuk mencari nafkah di daerah manapun dalam lingkup NKRI.
Cilegon yang dikenal sebagai kota Industri dan menjadi pintu masuk pulau Jawa dengan adanya Pelabuhan Merak yang berada di wilayahnya, menurutnya memang menjadi daerah yang cukup memikat pendatang baru dari luar daerah.
"Yang penting dia legal ya. Kalah pindah, ya pindah ya nggak apa-apa. Nggak mungkin kita tahan-tahan karena kita kan NKRI," terang Edi.
Cilegon selain dikenal sebagai kota industri di ujung barat laut pulau Jawa, sebutan sebagai Kota Baja juga sering disematkan karena sumber daya alam kota ini yang notabene salah satu penghasil baja terbesar di Asia Tenggara dengan adanya kawsan industri Krakatau Steel.