REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Kegiatan Batik Night Market berpengaruh besar terhadap kenaikan penjualan batik di Pusat Grosir Batik Setono, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, selama arus mudik dan balik Lebaran 2019. Ketua Pengurus Koperasi Pasar Batik Setono (KPBS) Pekalongan Dzul Ilmi di Pekalongan, mengatakan Batik Night Market tersebut dibuka mulai pukul 07.00 WIB hingga 23.00 WIB.
"Sebelumnya, penjualan batik di pasar grosir hanya sampai petang hari, Akan tetapi dengan adanya Batik Night Market maka pasar batik ditutup hingga pukul 23.00 WIB yang berimbas terhadap kenaikan penjualan batik," katanya, Senin.
Menurut Dzul, kenaikan penjualan batik yang diperoleh oleh masing-masing pedagang grosir bervariatif antara 20 persen hingga 100 persen dibanding sebelumnya.
"Adanya Batik Night Market memang berdampak pada pedagang untuk membuka kios lebih lama. Jadi, kami seperti buka dua sif karena kios dibuka mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB," katanya.
Wakil Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat penjualan batik di pasar Grosir Batik Setono meningkat, yaitu adanya rekayasa jalur satu arah (one way) jalan tol, dibangunnya exit tol, dan Batik Night Market.
"Ini pengaruh exit tol sangat besar karena pada tahun ini juga ada rekayasa one way sehingga pemudik banyak yang melalui jalur pantura. Kemudian adanya Batik Night Market," katanya.
Pada kesempatan itu, Afzan minta kepada instansi terkait untuk memasang baliho atau papan iklan tentang Pasar Grosir Setono di dalam jalan tol.
"PR lainnya yaitu harus ada pemasangan baliho iklan berukuran besar maupun papan petunjuk ke Pasar Grosir Setono. Ini nanti yang ke depan kami upayakan," katanya.