Selasa 11 Jun 2019 15:04 WIB

Pasokan Bahan Pokok di Jakarta Belum Normal

Pasokan belum normal karena pembatasan truk atau kendaraan logistik diperpanjang

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Pedagang merapikan sayur di pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur
Foto: Republika
Pedagang merapikan sayur di pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, pasokan kebutuhan pokok di Ibu Kota belum normal usai Lebaran 2019 ini. Hal itu karena pembatasan truk atau kendaraan logistik diperpanjang hingga Rabu (12/6) oleh Kementerian Perhubungan. Padahal, pasokan kebutuhan pangan di DKI berasal dari luar daerah.

Meski begitu, Arief mengatakan, Pemprov DKI melalui tiga BUMD masih memiliki stok pasokan pangan untuk dapat mencukupi kebutuhan warga.

"Ada (pasokannya), tapi minim, cabai masih minim, kemudian bawang merah, yang penting-penting ini masih minim," ujar Arief di Balai Kota, Jakarta Pusat kepada Republika, Senin (10/6).

Ia mengatakan, untuk buah-buahan dan sayuran pasokannya terpenuhi. Sebab, pemasoknya berasal dari Sukabumi dan daerah lain di Jawa Barat yang masih bisa terjangkau. Ia menjamin, kebutuhan pokok akan kembali normal usai arus balik Lebaran selesai.

"Kondisinya belum normal, tapi hari ini pasokan barang baru mulai masuk. Kalau kita itu kan tergantung dari pasokan daerah, jadi pasar induk kemarin sih sudah mulai masuk, cuma memang traffic-nya belum ini," kata Arief.

Sementara, masyarakat bisa mendapatkan informasi harga kebutuhan pokok di situs resmi Pemprov DKI. Melalui alamat infopangan.jakarta.go.id. Bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengajak masyarakat mengunduh versi aplikasi di telepon pintar.

Menurut dia, informasi tersebut merupakan informasi yang simetris. Sehingga pelaku pasar baik pedagang eceran, grosir maupun pembeli bisa mengetahui persis harga kebutuhan pokok itu.

"Dengan cara seperti itu kita bisa mengendalikan pasar, kalau tidak ada informasi yang simetris maka pasar bisa bergerak liar," tutur Anies.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement