REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Buya Syafii Maarif baru saja menerima kunjungan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu. Ditemui usai pertemuan, tampaknya sosok Ryamizard meninggalkan kesan positif bagi Buya.
"Orang ini memang tentara betul, jadi dia enggak mau ke politik, dia memang membela negara, menurut saya ini menarik. Walau teman-teman dia seangkatan (ke politik), tapi dia enggak," kata Buya, Selasa (11/6).
Untuk itu, dia merasa, orang-orang seperti itu jangan ditarik-tarik ke politik. Terlebih, belakangan, cukup populer politik pragmatis yang selama ini cenderung merusak.
Menolak menanggapi polemik Tim Mawar, Buya mengemukakan pendapatnya tentang penangkapan tokoh-tokoh belakangan ini. Dia berpendapat, siapa saja kalau memang salah tetap harus dihukum.
"Kalau purnawirawan kan sudah bukan tentara, itu sudah sipil, berlaku hukum sipil, gitu saja. Asal jangan salah tangkap, betul-betul berdasar data dan fakta yang benar di lapangan, itu yang penting," ujar Buya.
Selain masalah bangsa, Buya menuturkan, pertemuan dengan Menhan sempat membahas pengalamannya mengatasi bentrokan-bentrokan. Mulai di Kamboja sampai ke Sampit.
Terkait sidang gugatan pemilu di Mahkamah Konstitusi pada 14 Juni 2019 mendatang, dia mengaku biasa saja. Menurut Buya, tidak perlu dipikirkan asalkan semua profesional berdasarkan fakta dan laporan.
Namun, dia menekankan, tidak perlu lagi melakukan aksi-aksi massa. Buya menilai, demo-demo itu tidak berguna dan cuma menghabiskan energi.
"Walaupun boleh demo ya, tapi kalau sampai seperti 22 Mei, yang mati itu bagaimana, itu anak bangsa, lalu waktu proses pemilu itu ada KPPS yang mati, itu ndak bener," kata Buya.
Terkait kasus 22 Mei itu, dia setuju upaya untuk mengungkapnya. Sebab, jika tidak bisa mengungkap itu negara berarti lemah, sehingga memang harus diungkap tanpa harus melebih-lebihkan. "Artinya, dilebih-lebihkan itu kalau faktanya a ya a saja, b ya b, jangan ditambah-tambah," ujar Buya.
Kepada Polisi, dia menegaskan, harus terbuka karena publik memiliki hak untuk tahu yang sebenarnya terjadi. Menurut Buya, jangan sampai keadaan yang seperti ini dibiarkan.