REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Jumlah pengunjung Laguna Pantai Trisik di Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo pada libur Lebaran 2019, anjlok. Merosotnya jumlah wisatawan tersebut karena adanya bau menyengat dari bangkai ratusan ribu ekor ikan yang mati.
Ikan-ikan itu mati akibat limbah budidaya udang di kawasan tersebut. Salah satu pengelola wisata Laguna Pantai Trisik, Ngatimin, mengatakan ikan yang mati masih dibiarkan di bibir laguna sehingga menyebabkan bau menyengat.
Biasanya rata-rata pengunjung saat liburan bisa mencapai 300 orang. "Kondisi ini berdampak pada anjloknya jumlah kunjungan wisatawan ke Laguna Pantai Trisik. Wisatawan enggan datang untuk bermain karena baunya sangat menyengat," katanya, Selasa (11/6).
Ia mengatakan bau ikan yang ada di laguna menyebar sangat jauh sampai di permukiman warga. Apalagi jika angin laut kencang, maka bau busuknya menyebar lebih jauh. "Bau busuk ikan membuat wisatawan mengeluh dan tidak betah lama-lama ke laguna," terang Ngatimin.
Ngatimin mengaku pelaku wisata kesulitan memusnahkan bangkai ikan. Pemusnahan ikan tidak bisa hanya dimusnahkan secara swadaya karena keterbatasan tenaga. "Pemusnahan ikan ini hanya bisa dilakukan menggunakan alat berat dengan cara ditimbun," jelasnya.
Ia mengakui ikan mati karena limbah tambak udang yang ada di sekitarnya. "Masalah ini sedang dicarikan solusi karena kasus ini hampir terjadi setiap tahun," kata Ngatimin.
Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil Dinas Kelauta dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sugiharto mengatakan pihaknya mendapat laporan dari nelayan Trisik. Laporan menyebut bahwa sejak Rabu (5/6) hingga sekarang ikan di Laguna Trisik banyak yang mati.
"Sampai saat ini ikan yang mati lebih dari satu ton. Kami menduga ikan mati disebabkan limbah tambak laguna di sekitarnya," kata Sugiharto.
Ia mengatakan petambak udang membuang limbah ke laguna Trisik. Pada musim kemarau air di laguna mengalami penyusutan sehingga kandungan bahan organik meningkat. Itu menyebabkan ikan di dalam laguna mati.
Rencananya bangkai-bangkai ikan yang mati akan dikubur massal. Saat ini, DKP Kulon Progo dan nelayan Trisik mengusahakan alat berat untuk menguruk dan mengubur ikan yang mati.
Jenis ikan yang mati yakni nila hitam, petik, keting, dan berbagai jenis ikan lain. "Ikan yang mati akan dikubur pada Rabu (12/6). Lokasi kuburan ikan direncanakan di tepi laguna," jelas Sugiharto.