Rabu 12 Jun 2019 03:59 WIB

JK: Belum Ada Pembahasan Koalisi Baru Jokowi-Maruf

JK mengatakan kunjungan AHY ke Jokowi dan Mega jangan hanya dilihat politik saja.

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (11/6).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma''ruf, Jusuf Kalla, mengatakan belum ada pembicaraan mengenai rencana bergabungnya Partai Demokrat ke koalisi. Hal ini menyusul kunjungan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ke Presiden Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri.

"Itu masalah lain, tergantung keduanya. Saya belum tahu. Saya yakin pembicaraan itu belum ada," kata Wapres JK di Kantor Wapres Jakarta, Selasa (11/6).

Baca Juga

JK menilai kunjungan AHY dan adiknya, Edhie Baskoro Yudhoyono, ke Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada hari pertama Lebaran 2019 pekan lalu bertujuan silaturahmi. Selain itu, kunjungan kedua putra Susilo Bambang Yudhyono itu bisa saja merupakan bentuk ungkapan terima kasih atas perhatian yang diberikan pada saat Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono meninggal dunia.

"Jangan dilihat sebagai suatu (hubungan) politik saja. Apalagi ada dua hal, Idul Fitri dan pada saat pemakaman ibunda mereka. Jadi kita sambut baik pertemuan itu," jelasnya.

AHY menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (5/6), dengan didampingi istrinya Annisa Pohan, adiknya Edhie Baskoro Yudhoyono serta adik iparnya Siti Aliyah Ruby Rajasa. Dalam pertemuan tersebut, AHY menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Presiden Jokowi menjadi inspektur upacara pada prosesi pemakaman militer Ani Yudhoyono.

Usai bertemu Presiden Jokowi, putra dan menantu SBY itu mengunjungi kediaman Megawati Soekarnoputri di kawasan Jalan Teuku Umar Menteng, Jakarta Pusat, untuk bersilaturahmi di Hari Raya Idul Fitri.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement