REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan kepercayaan dari panitia seleksi untuk menyodorkan nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 merupakan beban. Untuk itu, Kejaksaan Agung berjanji mencari jaksa-jaksa terbaik untuk menjadi calon pimpinan KPK.
"Kejaksaan nanti diharapkan melengkapi komisioner KPK yang baru nanti. Itu perlu karena biar bagaimanapun ditambah unsurnya, terutama dari para praktisi hukum," ujar Prasetyo di Komplek Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Rabu (12/6).
Terkait nama-nama yang akan didorong mendaftar sebagai capim KPK, Prasetyo enggan menyebutkannya. Ia hanya menuturkan akan menyiapkan sebanyak-banyaknya agar pansel memiliki keleluasaan dalam memilih kandidat.
"Pelan-pelanlah, nanti. Bu Yenti (ketua pansel) pun sudah punya, mengantongi nama-nama juga. Ini rupanya diam-diam beliau sudah mulai melakukan sounding juga," kata dia.
Terkait jemput bola jaksa dan polisi yang dilakukan pansel, dalam kesempatan sama, Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK periode 2019-2023 Yenti Ganarsih menilai adanya polisi dan jaksa sebagai pimpinan akan menjalankan fungsi koordinasi dan supervisi. "Jadi itu memang kami harus mencari figur-figur yang bisa menjembatani, bisa bekerja, berkolaborasi, tidak subordinat, tidak seperti itu, tetapi bisa menjaga keseimbangan dan keselarasan," tutur Yenti.
Untuk itu, Prasetyo berharap pihak-pihak yang mendaftar di antaranya terdapat jaksa dan polisi.