REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Lembaga Luar Angkasa India memperkenalkan pesawat luar angkasa terbaru mereka, Rabu (12/6). Pesawat ini akan diluncurkan bulan depan dan ditargetkan mendarat di bulan pada awal September.
Misi yang bernama Chandrayaan-2 ini merupakan upaya mencapai permukaan bulan kedua oleh India. Sebelumnya, misi Chandrayaan-1 pada 2008 gagal mendarat di permukaan bulan.
Pesawat terbaru ini telah dilengkapi dengan perangkat pendaratan, pengorbit, dan penjelajahan. Pesawat ini diharapkan mampu mencatat data air, mineral, dan formasi bebatuan di bulan.
Jika semua berjalan sesuai rencana, pendarat, dan penjelajah akan mendarat di dekat kutub selatan bulan pada September. Dan jika berhasil, itu akan menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang mendarat di bagian tersebut.
Selain itu, jika misi ini berhasil, maka akan membuat India sejajar dengan tiga negara lain yang telah lebih dahulu mendarat di bulan, yakni, Amerika Serikat, Uni Soviet (Rusia), dan Cina.
Penjelajah itu diperkirakan akan beroperasi selama 14 hari di bulan. "Mereka akan menganalisis kandungan permukaan bulan lalu mengirim data dan gambar ke bumi," ujar Ketua Indian Space and Research Organisation's (ISRO), K Sivan seperti dikutip dari BBC News, Rabu (12/6).