REPUBLIKA.CO.ID, DAGESTAN -- Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyetujui proposal senilai 7,3 juta poundsterling atau Rp 132 miliar untuk membangun sekolah baru di kampung Khabib Nurmagomedov, di Dagestan, Rusia. Sebagai penghormatan, sekolah itu akan dinamai Khabib Nurmagomedov yang telah mengharumkan nama Rusia di kancah ultimate fighting championship (UFC).
Abdulmanap, Ayah Khabib menceritakan, putranya telah mengajukan permintaan langsung kepada Putin tahun lalu. "Setelah permintaan Khabib, Vladimir Putin menandatangani dekrit yang mengalokasikan sekitar 600 juta rubel (7,3 juta poundsterling) ke Dagestan untuk membuka sekolah yang dinamai Khabib Nurmagomedov," kata Abdulmanap dikutip dari Daily Mail, Selasa (11/6).
Abdulmanap meminta uang tersebut dapat digunakan sesuai dengan tujuannya, yakni untuk membuat sekolah. Ia berharap, tak ada kendala dalam pengalokasian uang tersebut. "Saya berharap uang ini akan digunakan untuk tujuan yang dimaksudkan, kami akan memiliki kesempatan untuk belajar, mendidik, dan memberikan hasil yang lebih baik. Kami akan mengerjakan ini," ujarnya.
Khabib tidak pernah berhenti berjuang bertarung dalam arena UFC. Namun, akibat perkelahian dengan Conor McGregor di luar arena pada Oktober 2018, Khabib harus menerima hukuman larangan bertanding selama sembilan bulan.
Selain itu, Khabib juga harus menerima denda sebesar 380 ribu poundsterling atau Rp 6,8 miliar. Sedangkan, McGregor dijatuhi larangan bertanding selama enam bulan dan denda yang relatif kecil, yakni 38 ribu poundsterling atau Rp 660 juta.
Khabib dijadwalkan kembali memasuki ring UFC 242 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 7 September 2019. Khabib akan melawan Dustin Poirier yang berhasil mengalahkan Max Holloway dan mendapatkan gelar juara sementara di kelas ringan.