Kamis 13 Jun 2019 13:03 WIB

Japan Foundation Cari Orator Bahasa Jepang se-Jabodetabek

Japan Foundation mencari orator ulung dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Esthi Maharani
Bendera Indonesia dan Jepang. Ilustrasi
Foto: pn-sabang.go.id
Bendera Indonesia dan Jepang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat kebudayaan Jepang di Jakarta, The Japan Foundation, akan mengadakan lomba pidato bahasa Jepang se-Jabodetabek, Sabtu (22/6). Mereka mencari orator ulung dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.

Kegiatan berlangsung di Hall The Japan Foundation, Gedung Summitmas II, Jakarta Selatan pukul 09.00 sampai 13.30 WIB. Dalam pelaksanaannya, Japan Foundation bekerja sama dengan Perhimpunan Alumni dari Jepang (Persada).

Kompetisi menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia untuk menunjukkan kemampuan berbahasa Jepang mereka. Wanna, Divisi Bahasa The Japan Foundation, mengatakan seluruh kegiatan gratis dan terbuka untuk umum.

"Lomba pidato ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat Indonesia agar menjadi tertarik untuk mempelajari bahasa Jepang," ungkapnya lewat pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id.

Dia menginformasikan, peserta adalah wakil dari perguruan tinggi, lembaga kursus, dan perorangan di wilayah Jabodetabek. Juara kesatu sampai ketiga akan mewakili Jabodetabek pada "Lomba Pidato Bahasa Jepang Bagi Mahasiswa dan Umum Tingkat Nasional ke-48".

Pertandingan lanjutan se-Indonesia itu berlangsung pada Juli 2019. Pemenangnya akan mendapat undangan ke Jepang. Peserta dan penonton "Lomba Pidato Bahasa Jepang tingkat Jabodetabek" juga dapat menikmati berbagai acara hiburan.

Hiburan itu adalah tarian kolaborasi Yosakai dan Wotagei (tarian menggunakan lightstick) dari mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia. Terdapat pula pertunjukan akustik dari pemenang pertama lomba akustik Bunkasai SLTA se-Jabodetabek.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement