REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yaman merupakan salah satu negara yang pernah menjadi pusat peradaban Islam. Rasulullah SAW secara khusus memiliki perhatian terhadap negara ini dengan mengutus sejumlah sahabat untuk berdakwah mengajarkan Islam kepada penduduk lokal, salah satunya ialah saat mengutus Mu'adz bin Jabal.
Salah satu bukti peninggalan kuatnya akar Islam dalam kehidupan masyarakat Yaman adalah masjid-masjid yang masih bisa ditelusuri jejaknya hingga kini. Masjid tersebut berperan besar sebagai pusat peradaban Islam. Berikut ini sejumlah masjid di Yaman yang pernah memegang peran penting dalam penyebaran Islam:
Al-Jami' al-Kabir
Masjid yang berlokasi di Kota Shana'a lama ini fondasi awalnya dibangun sejak masa Rasulullah SAW, sekitar akhir abad ke-6 Hijriyah. Masjid ini kemudian diperluas dan dibangun kembali oleh Khalifah Bani Umayyah, al-Walid bin Abd al-Malik, dan disempurnakan oleh para khalifah setelahnya. Konon, masjid ini berdiri di atas reruntuhan Istana Ghamdan Bangsa Saba' yang terkenal di Shana'a.
Masjid al-Jund
Selain di Shana'a, Masjid al-Jund termasuk masjid terkuno yang pernah dibangun di Yaman, tepatnya di Kota al-Jund. Masjid ini dibangun oleh Mu'adz bin Jabal ketika diutus oleh Nabi Muhammad SAW berdakwah di Yaman. Masjid ini kembali direnovasi oleh al-Husain bin Salamah.
Penguasa Yaman, al-Mufaddhal bin Abu al-Barakat, merupakan tokoh terakhir yang merenovasi masjid ini. Pada masa Mahdi bin Ali bin Mahdi a-Raini al-Humairi, masjid ini pernah rusak. Peristiwa itu terjadi pada 558 H, lalu dibangun lagi oleh Saifuddin Atabik pada 575 H.
Masjid Baraqisy
Bangunan masjid ini boleh saja runtuh dan tak terurus. Namun, masjid yang berlokasi di Kawasan Baraqisy yang melegenda ini pernah mencatat sejarah sebagai pusat dakwah. Masjid ini didirikan oleh Imam Abdullah bin Hamzah yang datang berdakwah di kawasan ini pada 480 H. Masjid ini ia jadikan sebagai titik tolak penyebaran dakwah ke sejumlah wilayah lainnya.