Kamis 13 Jun 2019 18:44 WIB

Bupati Purbalingga Instruksikan Pemetaan Potensi Desa

Era sekarang, semua aparatur harus jeli melihat peluang untuk memajukan wilayahnya.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Program Desa BSM. Direktur Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa (kanan), bersama Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (ketiga kiri) menyerahkan kambing secara simbolis kepada peternak saat peluncuran Program Desa Berdaya Sejahtera Mandiri (BSM) di Klaster Peternakan Kambing di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (3/5).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Program Desa BSM. Direktur Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa (kanan), bersama Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (ketiga kiri) menyerahkan kambing secara simbolis kepada peternak saat peluncuran Program Desa Berdaya Sejahtera Mandiri (BSM) di Klaster Peternakan Kambing di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (3/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menginstruksikan agar jajaran pemerintahan di tingkat kecamatan dan desa, melakukan pemetaan tentang potensi yang ada di wilayahnya.

''Di era sekarang ini, semua aparatur di tiap tingkat pemerintahan harus jeli melihat peluang untuk memajukan wilayahnya. Hal ini tentu hanya bisa dilakukan bila kita mengetahui potensi apa yang ada di wilayah kita masing-masing,'' kata wanita yang akrab disapa Tiwi itu, Kamis (17/6).

Dalam acara silaturahmi bersama aparatur dan masyarakat di kantor Kecamatan Bojongsari, Bupati menegaskan geliat ekonomi suatu daerah hanya akan terbangun jika ekonomi masyarakat desa berkembang. ''Untuk itu, pemetaan terhadap potensi di masing-masing desa, mutlak harus dilakukan," tuturnya.

Tiwi menyatakan, berdasarkan pengamatannya, potensi yang dimiliki desa-desa yang ada di Purbalingga cukup beraga. Contohnya, di Desa Galur Kecamatan Bojongsari memiliki potensi besar untuk mengembangkan diri sebagai sentra kerajinan batik. 

Dia menyatakan,  jika potensi seluruh desa sudah terpetakan, maka Pemkab Purbalingga akan memfasilitasi kegiatan launching potensi di desa-desa tersebut. Launching diperlukan agar potensi yang ada di masing-masing desa bisa lebih dikenal masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Tiwi juga meminta pada para kepala desa untuk terjun ke lapangan secara rutin untuk mengetahui permasalahan yang ada di wilayahnya. Dia menilai, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diatasi, seperti masalah kemiskinan dan pengangguran. ''Hal ini hanya bisa teratasi abila semua pihak termasuk para kepala desa rajin turun di masyarakat,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement