Jumat 14 Jun 2019 06:40 WIB

BTN akan Tawarkan Obligasi PUB III Senilai Rp 3,14 Triliun

Penerbitan obligasi PUB III tahap II ditawarkan dengan tiga seri

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Bank Tabungan Negara (BTN)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Bank Tabungan Negara (BTN)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berencana menawarkan obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III tahap II 2019 sebesar Rp 3,143 triliun, dengan kupon bunga yang diberikan 7,75 persen hingga 9 persen. Adapun jumlah pokok obligasi PUB III tahap II ini sebesar Rp 5 triliun. 

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (12/6) obligasi PUB III tahap II ditawarkan dengan tiga seri, yakni seri A senilai Rp 1,505 triliun dengan kupon bunga 7,75 persen dan tenor 370 hari, seri B sebesar Rp 805 miliar dengan kupon bunga 8,75 persen dan tenor tiga tahun, serta seri C sebesar Rp 835 miliar dengan kupon bunga 9 persen dan tenor selama lima tahun. 

Baca Juga

Sisa dari jumlah pokok obligasi yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1,857 triliun akan dijamin secara kesanggupan terbaik. Apabila jumlah dalam kesanggupan terbaik tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban perseroan untuk menerbitkan obligasinya.

Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulanan yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dengan perhitungan 1 tahun adalah 360 hari kalender.

Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada 28 September 2019, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing Obligasi adalah pada 8 Juli 2020 untuk obligasi seri A, 28 Juni 2022 untuk seri B, dan 28 Juni 2024 untuk seri C.

Penerbitan obligasi ini, perseroan telah mendapatkan pemeringkatandari Pefindo ‘AA’. Adapun, para penjamin emisi aksi korporasinya adalah BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, CGD CIMB Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Indo Premier Sekuritas Indonesia, Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Trimegah Sekuritas. 

Perseroan berharap mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 24 Juni 2019, masa penawaran umum 25 Juni, pejatahan dapat dilakukan pda 26 Juni, pembayaran dari investor27 Juni, dan pencatatan di BEI 1 Juli. 

Adapun dana yang diperoleh dari hasil emisi obligasi ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan perseroan sebagai sumber pembiayaan kredit. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement