Jumat 14 Jun 2019 09:42 WIB

AS Salahkan Iran Atas Serangan Kapal Tanker di Teluk Oman

Pejabat keamanan dan analis memperingatkan untuk tidak menyimpulkan pelaku.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah kapal tanker minyak terbakar di laut Oman, Kamis (13/6). Dua kapal tanker dekat Selat Hormuz, Teluk Oman dilaporkan diserang.
Foto: AP Photo/ISNA
Sebuah kapal tanker minyak terbakar di laut Oman, Kamis (13/6). Dua kapal tanker dekat Selat Hormuz, Teluk Oman dilaporkan diserang.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menyalahkan Iran atas serangan dua kapal tanker minyak di Teluk Oman. Hal ini dikhawatirkan dapat meningkatkan konfrontasi AS-Iran.

"Ini adalah penilaian pemerintah AS bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di Teluk Oman hari ini," ujar Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo kepada wartawan, Jumat (14/6).

Baca Juga

Pompeo tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya tersebut. Dia mengatakan, penilaian AS ini berdasarkan pada laporan intelijen, senjata yang digunakan, dan tingkat keahlian untuk melaksanakan operasi serangan tersebut.

"Serangan Iran baru-baru ini serupa pada serangan sebelumnya, dan faktanya bahwa tdak ada kelompok proksi yang beroperasi di area yang memiliki sumber daya dan kemampuan untuk bertindak dengan tingkat kecanggihan tinggi," kata Pompeo.

Iran dengan tegas menolak klaim dan pernyataan AS yang dinilai tidak memiliki dasar yang jelas. Iran menuding AS dan sekutu regionalnya termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab sebagai penghasut agar terjadi perang. Iran menyerukan kepada komunitas internasional untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam mencegah kebijakan yang membahayakan dan dapat meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Pejabat keamanan AS dan Eropa serta analis kawasan memperingatkan agar tidak mengambil kesimpulan tentang siapa yang melakukan serangan. Di London, Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan Inggris menanggapi masalah ini dengan sangat serius. Apabila Iran terbukti terlibat maka akan menimbulkan bahaya yang nyata bagi prospek perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menggambarkan, serangan tanker minyak di Teluk Oman merupakan serangan yang mencurigakan. Dia menyerukan adanya dialog regional.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar rapat tertutup untuk membahas serangan terbaru di Teluk Oman atas permintaan AS. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Gutteres mengatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan mengenai kerja sama antara PBB dan Liga Arab, dunia tidak mampu melakukan konfrontasi besar di kawasan Teluk.

Duta Besar Kuwait untuk AS Mansour Al-Qatibi mengatakan, semua anggota dewan mengutuk serangan di Teluk Oman. Ketika ditanya apakah AS menunjukkan bukti yang mendukung tuduhan Iran harus bertanggung jawab atas serangan itu, dia mengatakan, rapat tersebut tidak membahas mengenai bukti.

"Kami tidak membahas bukti apa pun," kata Qatibi.

Beberapa analis regional mengatakan mereka berpikir serangan itu kemungkinan telah dilakukan oleh Iran. Mereka menggambarkan, serangan tersebut sebagai cara bagi Teheran untuk memperoleh kekuatan negosiasi dan meningkatkan tekanan global dalam perundingan AS-Iran.

"Ada kemungkinan yang lebih besar ini merupakan upaya untuk meningkatkan diplomasi Iran dengan menciptakan urgensi internasional yang dirasakan untuk membuat Amerika Serikat dan Iran berbicara," ujar pengamat dari Center for Strategic and International Studies, Jon Alterman.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement