Jumat 14 Jun 2019 10:00 WIB

Iran Tolak Tudingan AS Soal Serangan Tanker di Teluk Oman

Iran menyatakan, tuduhan AS tersebut tidak memiliki dasar yang jelas.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Kerusakan yang dialami kapal tanker minyak Kokuka Courageous di Teluk Oman dekat pantai Iran, Kamis (13/6).
Foto: U.S. Central Command via AP
Kerusakan yang dialami kapal tanker minyak Kokuka Courageous di Teluk Oman dekat pantai Iran, Kamis (13/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran secara tegas menolak klaim Amerika Serikat (AS) yang menyatakan Iran berada dibalik serangan terhadap dua kapal tanker minyak di Teluk Oman. Iran menyatakan, tuduhan AS tersebut tidak memiliki dasar yang jelas.

Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada BBC, Jumat (14/6), Iran tidak terlibat dengan ledakan kapal tanker minyak di Teluk Oman. Perwakilan Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga merilis pernyataan Iran secara tegas menolak tuduhan AS tersebut.

Baca Juga

"Iran secara tegas menolak klaim tidak berdasar AS terkait dengan insiden kapal tanker minyak 13 Juni, dan mengutuk keras," ujar pernyataan tersebut.

Asosiasi pelayaran internasional terbesar di dunia, BIMCO mengatakan, ketegangan di Selat Hormuz dan Teluk meningkat. Asosiasi mendesak pemilik kapal agar berhati-hati ketika melintas di selat tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menggambarkan, serangan tanker minyak di Teluk Oman merupakan serangan yang mencurigakan. Dia menyerukan adanya dialog regional.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuding Iran berada di balik serangan kapal tanker minyak pada Kamis lalu. Tudingan ini berdasarkan pada laporan intelijen dan senjata yang digunakan. Pompeo tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya tersebut.

"Secara keseluruhan, serangan ini menghadirkan ancaman nyata bagi perdamaian dan keamanan internasional, serangan terang-terangan terhadap kebebasan navigasi, dan kampanye yang tidak dapat diterima untuk meningkatkan ketegangan oleh Iran," kata Pompeo.

Dua kapal tanker minyak diserang di Teluk Oman pada Kamis (13/6) lalu. Tim penyelamat Iran berhasil mengevakuasi 44 kru dari dua tanker yang rusak di Teluk Oman. Informasi ini merujuk laporan Kantor Berita Republik Islam (IRNA) pada Kamis (13/6), mengutip sumber informasi yang dirahasiakan namanya. Mereka kemudian dibawa ke pelabuhan Jask Iran.

Bernhard Schulte Shipmanagement mengatakan, kapal tanker Kokuka Courageous mengalami kerusakan dalam serangan tersebut. Serangan itu merusak lambung kapal yang sedang dalam perjalanan dari Arab Saudi ke Singapura.

CPC Corporation Taiwan menyatakan kapal tanker Front Altair yang mengangkut 75 ribu ton naptha diduga terkena serangan torpedo sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Kapal yang dimiliki Frontline Norwegia tersebut membawa naptha yakni bahan baku petrokimia dari Ruwais di Uni Emirat Arab. Frontline Norwegia mengatakan kapal mereka terbakar di Teluk Oman.

Data pelacakan kapal Refinitiv Eikon menunjukkan Front Altair, sebuah kapal Aframax, berada di perairan antara Oman dan Iran membawa kargo naphtha untuk pengiriman di Taiwan bulan ini. Sumber itu mengatakan awak kapal dari kedua kapal yang diduga diserang tersebut kini telah dievakuasi dengan aman.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement