REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung melalui PD Pasar Bermartabat mulai mengaudit kelayakan pasar tradisional yang ada di Kota Bandung. Hal ini menyusul terjadinya dua kali kebakaran pasar dalam kurun waktu satu bulan.
Pjs Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Andri Salman mengatakan pihaknya akan menginventarisasi kelayakan bangunan dan instalasi listrik di pasar tradisional. Untuk audit ini PD Pasar menggandeng PLN juga OPD lainnya untuk membantu menguji kelayakan.
"Menindaklanjuti kebakaran kita sudah bersurat secara resmi untuk meminta PLN, Distaru (Dinas Tata Ruang), Damkar (Pemadam Kebakaran) mengecek resiko kebakaran dan jaringan listrik di seluruh pasar yang jumlahnya 37," kata Andri saat dihubungi, Jumat (14/6).
Andri mengatakan audit ini akan menjadi rekomendasi PD Pasar memperbaiki pasar yang dinilai tidak layak dan butuh pembenahan. Terutama dari sisi kerawanan terhadap kebakaran. Menurutnya di antaranya yang akan disorot mengenai instalasi listrik sebab, konsleting listrik dinilainya menjadi salah satu yang sering menjadi penyebab kebakaran di pasar. Ia mengatakan banyak para pedagang yang memasang kabel-kabel listrik tidak sesuai dengan standar.
Selain audit pasar, ia menambahkan pihaknya dalam waktu dekat akan mengeluarkan keputusan direksi berkaitan soal pengadaan alat pemadam api ringan (APAR). Dalam keputusan ini, para pedagang pasar akam diwajibkan memiliki APAR di masing-masing kiosnya.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial pun kembali menyoroti soal keamanan pasar tradisional di Kota Bandung. Tak hanya soal instalasi listrik, Oded juga meminta desain dan struktur pasar diperhatikan.
“Pasar ini auditnya harus benar. Terutama inspeksi pasar dari sisi kontruksinya. Kita minta direksi PD Pasar agar mengingatkan para kepala pasar untuk memperhatikan masalah ini,” kata Oded.