REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menilai, arus mudik dan arus balik pada Lebaran 1440 H yang melalui wilayahnya berjalan lancar. Menurut dia, tingkat kemacetan kendaraan yang melalui Kota Tasikmalaya baik dari arah barat maupun timur cenderung berkurang.
"Arus mudik dan balik selama ini berjalan lancar. Tingkat kecelakaan juga turun 52 persen. Itu salah satu dampak kesigapan para petugas di lapangan," kata dia, Jumat (14/6).
Ia mengakui, saat ini memang masih ada beberapa pemudik yang berada di kampung halamannya atau masih berwisata. Pasalnya, anak sekolah baru akan masuk pada Senin (17/6). Namun, jika melihat kondisi saat ini, ia optimistis lalu lintas akan tetap lancar.
Berdasarkan pantauan Republika, kemacetan pada arus mudik dan arus balik di Kota Tasikmalaya memang tak terlalu terasa. Namun, kemacetan justru terjadi di jalan utama jalur selatan Jawa, mulai dari Jalur Gentong hingga Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, khususnya pada arus balik. Kemacetan bahkan masih terjadi hingga Senin (10/6), ketika sebagian besar orang mulai masuk kerja.
Karena itu, Budi berharap, rencana pembuatan jalan tol yang menghubungkan Bandung melalui Tasikmalaya hingga Cilacap akan segera terealisasi. "Karena itu (jalan tol) akan menyelesaikan masalah kemacetan yang rutin terjadi pada hari raya dan hari besar lainnya di Tasikmalaya," kata dia.
Sebelumnya, Kasat Lantas Polres Tasikmalaya Kota AKP Andriyanto mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi di lapangan, jalur selatan Jawa Barat membutuhkan jalan tol untuk mengatasi kemacetan pada arus mudik dan balik Hari Raya Lebaran, khususnya yang melalui Jalur Gentong, Kabupaten Tasikmalaya. Menurut dia, selama musim arus balik Lebaran, kawasan Tanjakan Gentong, sering terjadi kepadatan arus kendaraan dari arah Tasikmalaya menuju Garut.
Karena itu, selama terjadi penumpukan kendaraan di Tanjakan Gentong, polisi di lapangan berupaya mengalihkan arus kendaraan melalui jalur alternatif, baik melalui Singaparna atau Majalengka. Pasalnya, antean kendaraan di Tanjakan Gentong sudah mengekor hingga Rajapolah.
Menurut dia, persoalan kemacetan di Jalan Gentong karena adanya penyempitan lajur. Selain itu, kontur kendaraan yang menanjak juga banyak menyebabkan kendaraan tak kuat, sehingga terjadi penumpukan kendaraan di belakangnya.
"Solusi mengatasi kemacetan dengan memperlebar jalan tidak akan terlalu berdampak besar, kecuali adanya pembangunan jalan tol," kata dia.