REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda menyatakan hujan tidak merata masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur meskipun saat ini sudah masuk musim kemarau. Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan, secara umum wilayah Jatim memang sudah musim kemarau.
"Bertambahnya jumlah awan-awan yang terjadi akhir-akhir ini dikarenakan pasokan uap air yang cukup di wilayah perairan sekitar Jatim serta kondisi atmosfer yang mendukung," katanya di Sidoarjo, Jumat (14/6).
Ia menjelaskan, akibat kondisi tersebut menyebabkan terjadinya awan di beberapa wilayah di Jawa Timur. "Kemudian terbentuklah hujan secara tidak merata di beberapa wilayah di Jatim," katanya.
Menurutnya, hujan tidak merata itu terjadi di beberapa wilayah Jatim dan cenderung hanya sebagian kecil saja di Jatim. "Terutama beberapa wilayah yang masih belum memasuki musim kemarau khususnya di Banyuwangi bagian selatan," katanya.
Ia menambahkan, kondisi seperti ini diperkirakan akan berlangsung sampai dengan akhir Juni saja, dengan lokasi yang tidak merata. "Hujan yang terjadi tidak merata dan bersifat lokal," katanya.
BMKG sebelumnya memperingatkan jika di sejumlah daerah di Jawa Timur berpotensi terjadi kekeringan, terutama pada puncak musim kemarau tahun ini. Sejumlah daerah yang berpotensi mengalami kekeringan itu hampir merata di seluruh Jatim.
"Wilayah yang mengalami kekeringan hampir merata di Jawa Timur," katanya.