REPUBLIKA.CO.ID, BISHKEK— Presiden Iran, Hassan Rouhani, menyatakan tindakan Amerika Serikat menimbulkan ancaman serius bagi stabilitas di Timur Tengah
Amerika Serikat menuding Iran atas serangan dua tanker minyak di Teluk Oman pada Kamis, yang menyebabkan harga minyak melonjak sekaligus meningkatkan kekhawatiran tentang konfrontasi baru antara Iran dan AS. Iran membantah keterlibatan apapun dalam serangan tersebut.
Rouhani tidak menyebutkan serangan tersebut namun mengarahkan kritikannya terhadap penarikan Amerika Serikat oleh Presiden Trump tahun lalu dari perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia.
Pihaknya mengatakan Iran terus menghormati perjanjian tersebut. "Iran meminta negara-negara partisipan yang tersisa dalam perjanjian nuklir untuk segera memenuhi komitmen mereka," kata Rouhani di hadapan para pemimpin blok keamanan yang diketuai China termasuk Rusia dan India. Pertemuan tersebut berlangsung di Ibu Kota Kirgizstan, Bishkek, Jumat (14/6).