Sabtu 15 Jun 2019 13:16 WIB

Sekjen Liga Arab Meminta Iran Hati-hati dalam Berkonfrontasi

Sekjen Liga Arab meminta Iran berhati-hati dan tidak sampai memicu perang di kawasan

Rep: Lintar Satria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit
Foto: YURI KOCHETKOV/EPA
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Sekretaris Jendral Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan Iran harus berhati-hati dan mundur dari langkah mereka yang dapat memicu konfrontasi di kawasan. Amerika Serikat (AS) menuduh Iran bertanggung jawab atas serangan di dekat Selat Hormuz. 

"Kami tanggung jawab perlu didefinisikan dengan jelas, fakta-faktanya akan diungkapkan, saya yakin ini cuma masalah waktu," kata Gheit, usai bertemu Sekretaris Jendral PBB Antonio Guterres, Sabtu (15/6). 

Baca Juga

Iran membantah terlibat dalam serangan kapal tanker di Selat Hormuz. Pada Kamis (13/6) kapal tanker minyak dekat Selat Hormuz dilaporkan diserang. Serangan itu mengakibatkan satu di antara kedua kapal terbakar dan terombang-ambing di lautan.

"Saya meminta kepada orang Iran, dan saya menyebut mereka saudara Iran, Berhati-hati dan mundur karena Anda mendorong semua orang ke arah konfrontasi yang tidak satu pun orang aman jika itu terjadi," kata Gheit. 

Pemerintah Inggris setuju dengan kesimpulan AS yang menyatakan Iran sebagai dalang serangan dua tanker di Teluk Oman. Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan hampir pasti cabang militer Iran yakin Garda Revolusi yang menyerang tanker-tanker tersebut. 

Inggris juga yakin Iran yang berada dibalik serangan terhadap empat kapal tanker minyak dekat pelabuhan Fujairah di Uni Emirat Arab bulan lalu. Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan serangan tersebut membangun pola perilaku Iran yang berusaha mengganggu stabilisasi dan menjadi ancaman serius di kawasan Timur Tengah. 

"Inggris tetap berkoordinasi dengan rekan internasional untuk menemukan solusi diplomatik demi menurunkan ketegangan," kata Hunt.

Sementara itu Sekjen PBB Antonio Guterres meminta adanya investigasi independen untuk menyelidiki serangan tersebut. Ia mengatakan sangat penting untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.  

"Kami yakin sangat penting untuk menghindari, dengan segala cara, konfrontasi besar di Teluk," katanya. 

Guterres mengatakan PBB sudah berbicara dengan semua pihak. Tapi pada saat ini mereka tidak memiliki mekanisme dialog yang mungkin untuk dilakukan.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement